Untuk bisa melihat hal ini dengan jelas, maka perlu ditelaah apa yang diakui Muslim tentang mengapa Tuhan perlu mengutus Nabi yang baru (Muhammad). Irene menyatakan tujuan Allah SWT mengirim Muhammad sebagai nabi adalah:
1. Umat Yahudi mengubah Al Kitab:
Irene wrote: Nabi Musa telah berhasil dengan misinya, kitab Taurat ditinggalkan kepada kaumnya. Tapi sayang bahwa risalah tauhid tersebut tidak disebarkan oleh umatnya kepada manusia secara umum, karena menganggap diri mereka `berbeda'.) * Banyak Nabi yang telah mereka bunuh, ajaran Rasulpun mereka rubah, kini mereka lebih menyukai Talmud dari pada menggunakan Taurat.
2. Umat Kristen mempertuhankan Yesus:
Irene wrote: Sikap berlebihan inilah yang menjerumuskan umat ini hingga menganggap nabinya `bukan manusia' tapi lebih dari itu diangkat ke derajat `tuhan'.
3. Memperbaiki keadaan keagaaman Masyarakat Jahiliyah (pagan) yang kafir dan musyrik:
Irene wrote: kehidupan menyembah berhala itu tetap subur di kalangan mereka, sehingga pengaruh demikian ini pun sampai kepada tetangga-tetangga mereka yang beragama Kristen di Najran dan agama Yahudi di Yathrib,
Tetapi menurut pandangan Islam kondisi seperti ini mereka masih dikatakan kafir dan musyrik. Sebab, mereka tidak menuhankan Allah SWT dalam ubudiah. Mereka tidak tunduk kepada aturan yang ditetapkan oleh Allah.
4. Agar manusia beriman pada ketauhidan Allah SWT:
Irene wrote: Semua agama yang diturunkan Allah SWT ke muka bumi (agama samawi) menempatkan tauhid ditempat yang pertama.
mari kita jawab peryataannya yg tidak pernah didukung bukti2 apapun alias hoax!..
Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa pada jaman Muhammad, SUDAH beredar buku2 Taurat dan Injil di kalangan masyarakat Arab Kristen dan Yahudi . Ibn Ishaq dalam bukunya yang berjudul Sirat Rasul Allah menyatakan hal itu dalam penjelasannya tentang turunnya Q 2:113.
Q 2:113
Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili di antara mereka pada hari kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya.
Al Kitab yang dimaksud di sini jelas adalah Al Kitab Perjanjian Lama dan Baru. Saat itu Al-Qur'an belum disusun sebagai sebuah buku (kitab). Bahkan sampai saat Muhammad mati sekalipun, Al-Qur'an belum disusun sebagai sebuah buku.
Inilah penjelasan dari ibn Ishaq (Sirat Rasul Allah (The Life of Muhammad), Oxford University Press, hal. 258):
“Ketika orang2 Kristen Najran datang menemui sang Rasul, para rabi Yahudi juga datang pula dan mereka bertengkar satu dengan yang lain di hadapan sang Rasul. Rafi’ berkata, ‘Kau salah,’ dan dia menyangkal Yesus dan Injil; dan seorang Kristen berkata pada orang2 Yahudi,’Kau yang salah,’ dan dia menyangkal Musa adalah nabi dan menyangkal Taurat pula. Maka Tuhan mengirim pesan tentang mereka: ‘Orang2 Yahudi berkata orang2 Kristen tidak punya pegangan; dan orang2 Kristen berkata orang2 Yahudi tidak punya pegangan, padahal mereka membaca Al Kitab. Mereka tidak tahu apa yang mereka ucapkan. Tuhan akan menghakimi mereka berdua di hari kiamat, tentang perselisihan mereka itu,’ hal ini berarti setiap orang membaca dalam bukunya kebenaran yang telah dia sangkal, sehingga orang2 Yahudi menyangkal Yesus meskipun mereka memiliki Taurat yang diwajibkan Tuhan melalui kata2 Musa yang menunjukkan bahwa Yesus itu benar; sedangkan dalam Injil yang dibawa Yesus membenarkan Musa dan Taurat yang dia terima dari Tuhan; maka kedua kelompok menyangkal apa yang dimiliki kelompok yang lain.”
Ibn Ishaq dengan jelas menyatakan bahwa di jaman Muhammad, Taurat Musa dan Injil Yesus telah dimiliki orang2 Yahudi dan Kristen di Arabia. Buku Alkitab yang disebut ibn Ishaq ini jelas Alkitab Perjanjian Lama (yang mengandung Taurat) dan Perjanjian Baru (yang mengandung Injil).
Dari Sahih Bukhari juga dinyatakan bahwa Waraqa (saudara sepupu Kadijah, istri pertama Muhammad) dulu sering membacakan Injil dalam bahasa Arab. Ini menguatkan keterangan bahwa terjemahan Injil dalam bahasa Arab memang tersedia di jaman Muhammad.
Hadis Sahih Bukhari, Volume 4, Book 55, Number 605:
Dikisahkan oleh Aisha:
Sang Nabi kembali menemui Khadija ketika jantungnya berdebar-debar. Dia (Khadija) membawanya menemui Waraqa bin Naufal yang adalah penganut Kristen dan sering membacakan Injil dalam bahasa Arab. Waraqa bertanya (pada sang Nabi), “Apakah yang kau lihat?” Ketika dia memberitahunya, Waraqa berkata, “Ini tentunya malaikat yang sama yang dikirim Allah menemui nabi Musa. Jika aku masih hidup saat kau menerima firman Illahi, maka aku akan sangat mendukungmu.”
Jadi tidak perlu diragukan lagi bahwa memang Alkitab (yang berisi Taurat dan Injil) telah banyak beredar di Jazirah Arab.
Muhammad sendiri menjunjung tinggi Alkitab berisi Taurat dan Injil tersebut. Lihat ayat2 di bawah ini:
Q 5:68
Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.
Q 5:47
Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya . Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik
Q 10:94
Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.
Q 32:23
Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Al Kitab, dan janganlah kamu ragu2 menerima itu dan Kami jadikan Al Kitab itu petunjuk bagi bani Israel.
Q 42:15
Maka karena itu serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya lah kembali (kita)"
Bahkan Muhammad pun membaca Taurat secara langsung:
Sunan Abu Daud, Buku 38, Nomer 4434:
Dikisahkan oleh Abdullah Ibn Umar:
Sekelompok orang Yahudi datang dan mengundang Rasul Allah ke Quff. Maka dia pun mengunjungi mereka di sekolah mereka.
Mereka berkata: Abul Qasim, salah seorang orang2 kami telah berzinah dengan seorang wanita; maka nyatakan hukuman bagi mereka. Mereka meletakkan sebuah bantal bagi sang Rasul Allah (semoga damai menyertainya) yang lalu duduk di atasnya dan berkata: Bawa kemari Taurat. Maka Taurat pun dibawa kepadanya. Dia lalu menarik bantal dari bawahnya dan meletakkan Taurat di atas bantal itu sambil berkata: Aku percaya padamu dan padaNya yang mewahyukanmu.
Bawa kemari orang yang terpelajar diantara kalian. Maka seorang pria muda dibawa menghadap. Orang itu lalu mengatakan tradisi rajam yang sama yang dinyatakan oleh Malik dari Nafi’ (nomer 4431).
Karena (1) Alkitab (berisi Taurat dan Injil) telah beredar di jaman Muhammad; dan (2) Muhammad sendiri menjunjung tinggi Al Kitab (Taurat dan Injil) dengan ayat2 Qur’an, maka sudah jelas bahwa Al Kitab (Taurat dan Injil) di jaman Muhammad itu asli dan tidak diganti oleh siapapun. Jika memang umat Yahudi menggantinya, maka kapan dan bagaimana mereka melakukannya? Untuk lebih meyakinkan lagi, silakan baca keterangan berikut tentang Umat Yahudi.
Irene wrote:Umat Yahudi
Banyak Nabi yang telah mereka bunuh, ajaran Rasulpun mereka rubah, kini mereka lebih menyukai Talmud dari pada menggunakan Taurat, Padahal Talmud sendiri ditulis berdasarkan dua komentar atas Taurat yang terkenal, yaitu Mishnah dan Gemara.1 Ajaran Talmud berikut ini sangat memperkuat pernyataan di atas :
"Wahai anakku, hendaklah engkau lebih mengutamakan fatwa dari para ahli kitab (Talmud) dari pada ayat-ayat Taurat". (Talmud kitab Erubin: 2b-edisi Soncino).2
Jawab :
Irene mengutip Talmud untuk membuktikan bahwa kaum Yahudi mengubah ajaran agama mereka sendiri. Tuduhan ini dapat dibantah dengan mudah melalui kenyataan ditemukannya naskah2 kuno Yudaisme yang ditemukan di tahun 1947 di gurun pasir Yudea dekat Laut Mati.
Dari ratusan naskah2 kuno ini terdapat seluruh bagian dari Al Kitab Perjanjian Lama, kecuali kitab Esther. Test carbon-14, sejarah, paleografi, dan bahasa menunjukkan bahwa naskah2 ini berusia dari abad ke 3 SM sampai tahun ke 68 M. Naskah2 ini berusia ratusan dan bahkan ribuan tahun sebelum Muhammad menciptakan Islam. Dari naskah2 Yudaisme ini terbukti bahwa isi Taurat di jaman sekarang ternyata tidak berubah sama sekali dengan isi Taurat lima ribu tahun yang lalu!!
Dengan itu pula tuduhan Muhammad dan Irene bahwa umat Yahudi mengubah ajaran agama mereka musnah sudah. Ini merupakan bukti tak terbantahkan bahwa Muhammad asal menuduh saja:
Surat-u Ali-Imran (3):78
Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui.
Padahal kata Muhammad sendiri kalimat2 Allah tidak berubah:
Surat-u Yunus (10):64
Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.
Irene wrote:Umat Kristen
Sepeninggal Nabi Isa As. sikap yang bermula dari pembelaan menjadi berlebihan ketika bercampur dengan kepentingan. Sikap berlebihan inilah yang menjerumuskan umat ini hingga menganggap nabinya `bukan manusia' tapi lebih dari itu diangkat ke derajat `tuhan'. Kultus individu yang sering dilakukan oleh manusia terhadap siapapun yang mereka sayangi dan mereka hormati. Apalagi setelah bercampur kepentingan agar dapat menolak anggapan Yahudi bahwa Nabi Isa As. adalah anak haram.
Jawab :
Irene rupanya lupa bahwa Isa lahir dari benih Allah SWT yang ditiupkan Jibril untuk masuk ke dalam vagina Maryam sampai Maryam hamil dan melahirkan Isa. Mari kita baca tafsir ibn Kathir atas ayat 66:12.
(dan Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya (bagian seksualnya))
berarti, yang melindungi dan menyucikan vaginanya, dengan menjadi suci dan bermoral,
[فَنَفَخْنَا فِيهِ مِن رُّوحِنَا]
(maka Kami tiupkan ke dalam vaginanya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami)
berarti, melalui seorang malaikat Jibril. Allah mengirim malaikat Jibril kepada Maryam, dan dia datang padanya dalam bentuk seorang pria. Allah memerintahkannya untuk meniupkan dari celah bajunya dan tiupan ini masuk ke dalam rahimnya melalui vaginanya; inilah cara Isa dibentuk. Karena itulah Allah berkata,
[فَنَفَخْنَا فِيهِ مِن رُّوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَـتِ رَبَّهَا وَكُتُبِهِ]
(maka Kami tiupkan ke dalam vaginanya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya,) berarti Firman dan hukumNya.
[وَكَانَتْ مِنَ الْقَـنِتِينَ]
Terjemahan Qur’an bahasa Indonesia versi Departemen Agama RI untuk 66:12 adalah:
Maryam memelihara kehormatannya
Tapi kata arab yang dipakai sebenarnya adalah ‘farjaha’. Akar kata Arab ‘farj’ berarti organ kelamin wanita (tepatnya: vagina), dan kata ini digunakan berulangkali dalam Qur’an dalam arti yang sebenarnya. Qur’an juga menggunakan kata ini secara tak langsung bagi pria, yang dalam hal itu berarti organ kelamin pria, atau tepatnya: penis. Di semua kasus ini, kata ‘farj’ merupakan kata kotor dalam bahasa Arab yang biasanya tidak ditemukan dalam tulisan Arab yang terpelajar. Kata ‘farj’ ini biasanya tidak digunakan dalam percakapan sopan orang2 Arab. Orang2 Arab menyebut kehormatan wanita dengan menggunakan kata2 seperti ‘afifa’ atau ‘sharifa’, tanpa sama sekali perlu menyebut langsung alat kelaminnya.
Qur’an menyampaikan kisah yang sama di Sura Al Tahreem (66:12), tapi menggunakan kata Arab ‘nafakhna feehy’ dan bukannya kata nafakhna feeha, sehingga tidak ada alasan untuk mengubah maknanya. Nafakhna feehy berarti ‘kita meniupkan ke dalam kemaluannya’ dan ini menjelaskan bagaimana proses peniupan terjadi. Kata2 terjemahan yang tepat bagi Q 66:12 seharusnya adalah:
‘Dan Maryam, anak perempuan Imran yang menjaga vaginanya; dan Kami tiupkan ke dalam vaginanya dari roh Kami’.
Jika benih (sperma) nya datang dari Allah SWT, maka siapakah bapak Isa? Bahkan ibn Kathir mengakui bahwa Isa membawa benih Allah (sperma atau Roh?). Jadi mengapa Islam harus menolak pengertian orang Kristen bahwa Yesus adalah anak Allah (atau Tuhan)? Tampaknya malah benar pengertian orang Kristen bahwa Yesus adalah anak Allah.
Aku juga perlu mengomentari keterangan Irene yang ini:
Irene wrote:Apalagi setelah bercampur kepentingan agar dapat menolak anggapan Yahudi bahwa Nabi Isa As. adalah anak haram.
Jawab :
Muslim mengaku bahwa Muhammad adalah keturunan Ismael. Mereka rupanya lupa bahwa Ismael itu adalah anak haram Abraham dari gundiknya yang bernama Hagar. Bukankah dengan begitu Muhammad sendiri merupakan keturunan anak haram? (Maaf sekali lagi,ini hanya menyanggah apa yg dia stetkan disini)
Irene wrote:Umat Islam
Allah yang Maha bijaksana memberikan pelajaran kepada Bani Israel -yang selama ini diamanati risalah Allah- dengan memindahkan tanggungjawab amanat kepada saudara serumpun (Sam/Semit) yaitu bangsa Arab. Kesombongan Kaum Israel yang merasa paling pinter diperingati oleh Allah dengan memindahkan tanggung jawab tersebut kepada masyarakat yang memiliki peradaban `lebih rendah' dari mereka.
Jawab :
Pernyataan Irene bahwa Allah memindahkan tanggung jawab dari bangsa Israel ke bangsa Arab tidak memiliki bukti2 apapun. Tuduhan bahwa bangsa Israel merubah ajaran agamanya juga sudah digugurkan dengan bukti penemuan naskah2 Alkitab Laut Mati. Lalu apa dasar tuduhan kosong ini? Dasarnya tak lain karena:
1. Bangsa Arab merasa inferior (lebih rendah) karena keturunan anak haram Ismael, sedangkan bangsa Israel merupakan keturunan anak sah Ishaq yang diakui oleh YHWH.
2. Bangsa Arab merasa iri terhadap keberhasilan bangsa Israel di kota Yahudi Yahtrib (yang nantinya diganti namanya oleh Muhammad menjadi Medinah – yang berarti kota nabi (dirinya sendiri)).
Irene wrote:Alasan mengapa Allah SWT menurunkan Islam kepada bangsa Arab adalah:
A. Bangsa Arab pra-Islam adalah masyarakat yang hidup dalam lirigkup kesukuan, dimana kehidupan bersama ditentukan oleh adanya persekutuan yang dikenal sebagai Hilf. Kebijakan umum komunitas bangsa Arab diatur melalui persekutuan, sedang kehidupan individu diatur oleh masing-masing klan-desentralisasi yang merupakan ciri kehidupan demokratis-. Mereka tidak pernah terbebani kehidupan herarkis kerajaan yang sentralistik. Itulah sebabnya mereka lebih bisa bersikap egaliter.
B. Peradaban besar yang ada saat itu rata-rata berbentuk kerajaan, dimana hak individu sangat tergantung kepada penguasa. Herarki kemasyarakatan sangat kental dan tidak demokratis karena penguasa cenderung otoriter.
C. Sikap demokratis, egaliter, dan terbuka merupakan lahan yang matang bagi masuknya sebuah ajaran baru yang tidak mengandalkan kekuatan dlan kekuasaan dalam penyebarannya, tapi lebih kepada penggunaan logika.
Jawab :
Keterangan Irene di atas menunjukkan keyakinannya bahwa demokrasi yang dianut masyarakat Arab pra-Islam itu baik dan malah menjadi sebab mengapa Islam turun kepada bangsa Arab. Dia rupanya lupa bahwa setelah Islam, demokrasi hilang dan yang ada malahan Sharia Islam yang anti demokrasi. Ini jelas bukan kemajuan, tapi malah kemunduran.
Irene wrote:Seruan kepada peng-Esa-an Allah Swt. dilakukan sejak Nabi yang pertama hingga nabi yang terakhir.
Adapun tentang tugas memperbaiki kehidupan sosial tentulah tidak bisa disamakan. Rasul yang datang lebih awal mengatur kehidupan umat sesuai dengan kondisi saat itu. Dan Islam diturunkan saat manusia lebih bisa menggunakan akal dan logika. Itulah sebabnya ajaran Islam sangat menghargai akal dari pada klenik dan takhayul.
Jawab :
Ah, masa iya? Bukankah Islam malah sarat klenik dan takhayul:
Sunaan Abu Dawud, 2.23.3413
Jika digigit seekor ular atau disengat kalajengking, lafalkan Sura Fateha (Sura 1) dan ludahi bagian luka; sembuhkan orang sakit gila dengan melafalkan Sura Fateha di pagi dan malam hari, dan ludahi orang gila itu selama tiga hari; Muhammad berkata jimat2 Islam adalah satu2nya jimat yang ampuh…
Sahih Muslim, Book 038, Number 6678:
Jabir melaporkan bahwa Rasul Allah (semoga damai menyertainya) berkunjung ke kuburan 'Abdullah b. Ubayy, mengeluarkan mayatnya dari kuburan, menaruh mayat itu di atas dengkulnya dan meletakkan ludahnya ke dalam mulut mayat dan menutupinya dengan bajunya sendiri dan Allah maha tahu.
Seorang wanita minum kencing sang Nabi. Sang Nabi lalu berkata padanya, “Kau tidak akan pernah mengeluh sakit perut.”
Sang Nabi tidak memerintahkan mereka untuk mencuci mulut mereka atau melarang mereka melakukan hal itu lagi. (Ash Shifa, p.36).
Allah mengirim gerhana untuk menakut-nakuti para Muslim ... (Sahih Bukhari, 2.18.167)
Para malaikat tidak akan masuk ke rumah yang ada anjing atau ada gambar2 di dalamnya … (Sahih Bukhari, 7.72.833)
Jika kau dongakkan matamu ke arah langit saat sholat, maka kau akan buta … (Sahih Muslim, 4.0862, 0863)
Jika kau menemukan ular di dalam rumahmu (mungkin ular itu jelmaan jin; ingatlah bahwa ular adalah jin kafir) maka bikin ular itu merana selama tiga hari, dan jika ular itu pergi (ini tentu ular Muslim) maka hal itu baik; tapi jika ular itu tidak pergi, maka bunuhlah karena ular itu ular kafir … (Sahih Muslim, 26.5558 )
Semut2 bernyanyi memuji Allah, jadi jangan bunuh semut; hanya bunuh semut yang menggigitmu … Sahih Muslim, 26.5567, 5568 )
Allah akan mengubah wajah orang jadi wajah keledai jika dia mengangkat kepalanya di hadapan seorang Imam … (Sahih Muslim, 4.0859, 0860, 0861)
Keterangan di atas hanya sedikit dari ribuan takhayul dan klenik Islam. Silakan baca Voodoo Islam. Irene Handono jelas tidak pernah membaca ahadis secara lengkap sehingga berani berkata bahwa: ajaran Islam sangat menghargai akal dari pada klenik dan takhayul.
Irene wrote:Hal ini akan tampak jelas dalam penyikapan umat Islam terhadap hujatan umat pendahulunya.
Untuk menolak hujatan bahwa umat muslim bodoh -seperti keledai-, Umat muslim, seperti ajaran al-Qur'an cukup menyebutkan bahwa "orang yang diberi kitab Taurat tapi tidak dilaksanakan adalah seperti keledai yang memanggul buku-buku". Memang sederhana tapi itulah kiasan yang pas dan tajam, untuk mengembalikan hujatan mereka. Untuk menyatakan bahwa suatu hal yang biasa bahwa seorang wanita melahirkan tanpa seorang ayah, al-Qur'an cukup memberikan bukti keberadaan Nabi Adam As. yang tidak pernah dilahirkan oleh seorang ibu dan ayah. Logika sederhana ini sangat efektif terbukti seluruh umat muslim mempercayainya dan tidak pernah menghujat para nabi sebelum Nabi Muhammad Saw -khususnya Nabi Isa As-. Satu logika sederhana yang sesuai dengan kondisi umat manusia saat itu.
Jawab :
Perhatikan kata2 di atas: "orang yang diberi kitab Taurat tapi tidak dilaksanakan adalah seperti keledai yang memanggul buku-buku".
Bukankah hal ini pun dilakukan umat Muslim di Indonesia yang diberi Qur’an tapi tidak dilaksanakan dan tidak mau memerangi kafir sampai tiada FITNAH atau SYRIK lagi (Q2:193, Q 9:5)?
Bukankah hal itu yang dilakukan para tokoh pendiri Republik Indonesia dengan tidak mau menerapkan Sharia dan lebih memilih demokrasi?
Mengapa sebagian besar umat Muslim Indonesia diberi Al-Qur’an tapi tidak mau melaksanakannya?
Ini tentunya karena umat Muslim Indonesia memang tahu perintah2 itu tidak masuk akal, sangat bertentangan dengan nurani dan nalar. Lebih jauh lagi, penerapan Sharia Islam dapat membubarkan kesatuan Negara Indonsia. Tapi tentunya para Muslim tidak bisa berterus terang mengungkapkan isi hati mereka sebab takut dianggap murtad.
Dari penjelasan2 di atas, mari lihat lagi alasan Irene mengapa Allah SWT menurunkan Muhammad sebagai nabi:
1. Umat Yahudi mengubah Al Kitab:
Jawab :
Sudah terbukti tidak benar dengan ditemukannya naskah2 Al Kitab Perjanjian Lama di dekat daerah Laut Mati.
2. Umat Kristen mempertuhankan Yesus:
Jawab :
Qur’an ternyata menyatakan bahwa Isa dibentuk dari benih Allah SWT. Ibn Kathir pun bahkan membenarkan hal ini. Jika benihnya dari Allah SWT, maka siapakah bapak Isa?
3. Memperbaiki keadaan keagaaman Masyarakat Jahiliyah (pagan) yang kafir dan musyrik:
Jawab :
Irene sendiri mengakui bahwa karena tradisi, cara hidup, sistem sosial, dan agama masyarakat Arab itulah maka mereka dapat menerapkan sistem kemasyarakatan yang demokrasi. Tapi ini justru hilang nantinya gara2 Islam. Ini jelas bukan perbaikan, tapi perusakan.
4. Agar manusia beriman pada ketauhidan Allah SWT:
Jawab :
Dari dulu juga umat Yahudi dan Kristen telah mengakui hal ini dan mereka tidak mengubah ajaran nabi2 dan kitab suci mereka. Bahkan agama2 lain seperti Zoroastria, Sabi’in, dan Hanif juga mengakui ketauhidan Tuhan mereka. Jadi apa lagi yang musti diperbaharui oleh Muhammad?
Jelaslah Islam bukanlah agama penerus Yudaisme atau Kristen, apalagi berTuhan yang sama.
Pada akhirnya, kita menyadari bahwa dalam hal memilih, kita membutuhkan hikmat Tuhan. Hikmat Tuhan menuntun hati nurani dan pikiran kita untuk memilih hal yang baik dan benar dalam hidup kita.
Alkitab mengatakan bahwa permulaan hikmat adalah hidup takut akan Tuhan.

akan lebih baik kalo mbak chinatsu dialog sama2 mengupas, dengan mbak irene. trus hasilnya dipublikasikan dengan jujur.
BalasHapussaya tahu Anda berdua bukan orang awam, punya dasar kuat, dan kemauana keras.
Saya setuju dengen sdr .Maeda . Kalau hanya menyangkal semua orang pun bisa, dan tak akan ada habisnya. Sebaiknya anda berdialog secaara langsung dan hasil bisa ϑĩ publikasikan. Seperti ϑĩ ketahui sdr. Irene dulunya seorang suster gereja khatolik , jadi lebih bijaksanalah
BalasHapusPagi, ini sekedar info ya, ada kitab Injil yang asli nih, silakan berkunjung :
BalasHapushttp://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/12/06/05/m530xu-turki-terjemahkan-injil-berusia-1500-tahun