Jumat, 02 Desember 2011

5 TUDUHAN TERATAS MENJAWAB FITNAH MEREKA

1. Kalau Yesus adalah Tuhan, kok Tuhan dibaptis ?
Banyak pertanyaan muncul di sekitar baptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis, berkenaan dengan apakah Yesus berdosa sehingga perlu dibaptis. Para teolog menyimpulkan bahwa baptisan Yesus mempunyai makna yang lain.
Baptisan ini dimaksudkan sebagai tanda solidaritas Yesus dengan manusia yang berdosa. Perlu diketahui pula bahwa sakramen baptisan sebenarnya bukanlah sakramen penyucian dosa atau tanda bahwa orang itu akan masuk surga, atau tanda bahwa orang yang dibaptis sudah tidak berdosa lagi; baptisan sesungguhnya hanyalah tanda kepada khalayak umum bahwa orang yang dibaptis adalah sudah menjadi orang percaya. Demikian pula Yesus dibaptis sebagai simbol dimulainya pelayanan pengabaran Kerajaan Surga yang dilakukannya selama tiga tahun hingga Yesus mati dan bangkit.

2. Kalau Yesus adalah Tuhan, kok Tuhan dicobai ?
Di satu sisi Alkitab memberitahu kita bahwa "Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat" (Yakobus 1:13). Di sisi lain, itu memberitahu kita bahwa selama kehidupan padang gurun, Yesus dicobai oleh si jahat (Matius 4:1-11). Mungkinkah Yesus dicobai atau tidak bisa dia?

Pertama, kedagingan menggoda untuk berbuat dosa. Meskipun Setan meminta Yesus mengikuti keinginan manusia (misalnya, kelaparan), tetapi Yesus tidak terhasut atas saran setan.

ada bbrpa poin iblis mencobai Yesus :
A. Pencobaan Pertama - Iblis Mengacaukan Sistem Kasta Alam Semesta
Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Matius 4:3-4

Kenapa Yesus menolak untuk melakukan mujizat?
Masalah yang dihadapi oleh Yesus ketika menghadapi pencobaan Iblis bukan rasa lapar setelah berpuasa selama empat puluh hari empat puluh malam. Memang benar, pada saat itu Yesus lapar, namun masalah utama Dia menolak melakukan mujizat bukan karena menyadari bahwa Firman Allah lebih penting dari makanan. Namun karena dia memahami sepenuhnya makna di balik tantangan Iblis tersebut.
"Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
Melalui pernyataannya tersebut Iblis sedang mengacaukan sistem kasta alam semesta. Bila Yesus membuktikan diriNya Anak Allah, itu berarti Dia mengakui Iblis jauh lebih berkuasa daripada Allah. Bila Yesus membuktikan diriNya Anak Allah, itu berarti dia mengakui bahwa Iblis berkuasa untuk mengatur Allah, sebab dia berkuasa untuk memutuskan siapa Anak Allah dan siapa yang bukan Anak Allah.

B. Pencobaan Kedua - Iblis Membangkitkan keraguan
lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Allah, Allahmu!" Matius 4:6-7

Dalam pencobaan kedua ini, iblis tetap menggunakan langkah pertama, mengacaukan sistem kasta alam semesta dengan menyatakan dirinyalah hakim yang berhak memutuskan apakah Yesus Anak Allah atau bukan. Di samping itu, dia juga menambahkan langkah kedua yaitu membangkitkan keraguan Yesus akan firman Allah.
Dengan menjatuhkan diri dari dari bubungan bait Allah, Yesus dapat membuktikan pada Iblis, bahwa Dia adalah Anak Allah, sekaligus membuktikan kepada diri sendiri, bahwa Allah menjagaNya. Yesus tidak terpancing, karena Dia tahu Iblis bukan hakim dan Dia tidak perlu membuktikan bahwa Allah menjagaNya, karena Dia yakin Allah memang senantiasa menjagaNya.

C. Pencobaan Ketiga - Iblis Menuduh Allah dan Manusia
"Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu." Lukas 4:5-7

Gagal dengan pencobaan yang kedua, Iblis kembali mencoba. Untuk memahami pencoban ketiga ini, maka sengaja saya kutip kisah tersebut dari Lukas 4:5-7. Metode apa yang digunakan oleh Iblis pada pencobaan ketiga ini? Iblis tetap menggunakan metode yang sama.
Pertama, Iblis mengacaukan sistem kasta alam semesta dengan menyatakan, bahwa dialah penguasa dunia.
Kedua, Iblis membangkitkan keraguan akan Firman Tuhan dengan menyatakan bahwa Allah telah menjadikannya sebagai penguasa dunia, segala kuasa yang menjadi hak Yesus telah diberikan kepadanya, Sebagai penguasa dunia.
manusia adalah pemegang mandat Allah sebagai penguasa dunia.

3. Kalau Yesus adalah Tuhan, kok Tuhan minta tolong sama Tuhan ?

A. "Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan." (Lukas 23:34)
kata pertama dari Yesus disalib adalah kata pengampunan.
Ketika kita membaca kata-kata, "Bapa, ampunilah mereka," mungkin kita memahami bahwa kita juga diampuni melalui Kristus. Seperti Yohanes menulis dalam surat pertamanya, "Tapi jika kita mengaku dosa kita kepada-Nya, ia adalah setia dan adil untuk mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan" (1 Yohanes 1:9). Karena Kristus mati di salib untuk kita, kita dibersihkan dari segala kejahatan, dari setiap dosa terakhir. Kami bersatu dengan Allah Bapa sebagai anak-anak tercinta. Kita bebas untuk mendekati tahta kasih karunia-Nya dengan kebutuhan kita dan keprihatinan. Allah "telah dihapus dosa-dosa kita sejauh dari timur ke barat" (Mzm 103:13).

B. "Ya Tuhan, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?" (Markus 15:34)
Yesus mati di kayu salib, Ia menggenapkan kitab Mazmur 22, yang berbunyi:
22:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Rusa di kala fajar. Mazmur Daud. (22-2) Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku. 22:2 (22-3) Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang.

Apa yang kita tahu adalah bahwa Yesus masuk ke dalam neraka pemisahan dari Allah. Bapa meninggalkan Dia karena untuk menanggung sendiri hukuman bagi dosa-dosa kita. Pada saat diksa, Ia mengalami sesuatu yang jauh lebih mengerikan daripada sakit fisik. Anak yang dikasihi Allah tahu apa rasanya ditolak oleh Bapa. Seperti yang kita baca dalam 2 Korintus 5:21, Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

C. "Sudah selesai!" (Yohanes 19:30)
Ketika Yesus berkata "Sudah selesai," jelas dia mengekspresikan lega bahwa penderitaannya sudah berakhir. "Sudah selesai" dimaksud, di bagian ini akhirnya selesai! Tapi kata kerja Yunani yang diterjemahkan sebagai "Sudah selesai" (tetelestai) berarti lebih dari sekedar ini.
Eugene Peterson menangkap arti penuh dari kata kerja itu dalam Message: "Ini dilakukan. . . lengkap "Yesus telah menyelesaikan misinya.. Dia telah mengumumkan dan meresmikan Kerajaan Allah. Dia telah mengungkapkan cinta dan kasih karunia Allah. Dan ia diwujudkan bahwa cinta dan anugerah dengan mati bagi dosa dunia, sehingga membuka jalan bagi semua untuk hidup di bawah pemerintahan Allah.

Kita tahu bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah. Suatu hari apa yang Allah telah mulai dalam diri kita juga akan selesai, oleh kasih karunia-Nya. Sampai hari ini, kita hidup dalam kepercayaan seruan Yesus 'kemenangan: "Sudah selesai!"

4. Kok di Alkitab ada ayat-ayat yang isinya porno ?

 Senyum dulu aaaah... Ini kesalahpahaman parah tapi bisa bikin tersenyum geli kalau kita tahu yang sebenarnya.
Benarkah porno? Jangan-jangan pikiran pembaca yang porno, bukan kitabnya yang porno? Mari kita buktikan.

Pornokah gambar pria dan wanita telanjang di bawah ini.



Pornokah gambar pria dan wanita telanjang di bawah ini. Bila anda menjawab "Porno", maka dapat kami katakan dengan pasti bahwa yang porno adalah otak anda, bukan gambar tersebut, sebab gambar tersebut saya ambil dari buku kedokteran yang berjudul "Pertolongan Pertama: Dokter Di Rumah Anda" karya dr. Tony Smith terbitan Dian Rakyat.

Bila anda menjawab "Porno", maka dapat kami katakan dengan pasti bahwa yang porno adalah otak anda, bukan gambar tersebut, sebab gambar tersebut saya ambil dari buku kedokteran yang berjudul "Pertolongan Pertama: Dokter Di Rumah Anda" karya dr. Tony Smith terbitan Dian Rakyat.

Buku ini adalah buku kedokteran populer yang laris manis, sehingga telah dicetak ulang selama berulang kali. Gambar tersebut menunjukkan bagian-bagian tubuh yang sakit dengan penjelasan sederhana dan mudah dimengerti.

Buku ini adalah buku kedokteran populer yang laris manis, sehingga telah dicetak ulang selama berulang kali. Gambar tersebut menunjukkan bagian-bagian tubuh yang sakit dengan penjelasan sederhana dan mudah dimengerti.
Saya berpendapat, gambar manusia telanjang, baik itu pria maupun wanita, dalam buku kedokteran, biologi, fisiologi, anatomi, seksologi, dsj tidak tergolong pornografi (tidak porno), melainkan itu adalah ilmu (pelajaran). Tidak ada ilmu yang porno...tidak ada pelajaran yang porno. Bila anda memandang ilmu adalah sesuatu yang porno, maka sebenarnya otak anda yang porno dan kotor.

Bila anda memandang ilmu atau pelajaran adalah sesuatu yang porno dan bila anda tidak mampu membedakan antara ilmu (pelajaran) dengan pornografi, maka kami dapat memperkirakan level intelektual anda berada pada level yang memprihatinkan atau otak anda sudah begitu kotor dan begitu pornonya sehingga pelajaran/ ilmu pun juga jadi nampak kotor dan porno. Bila penyebabnya adalah level intelektual yang memprihatinkan, kami sarankan untuk sekolah lagi sampai anda bisa membedakan antara ilmu (pelajaran) dan pornografi. Tapi bila penyebabnya adalah otak anda yang kotor atau porno, cucilah otak anda agar bersih.

(Yehezkiel 23:1-21)
inti dari pelajaran ayat di atas adalah bahwa walaupun kita mengaku menyembah Allah Yang Esa dan merasa tidak menyembah berhala serta merasa tidak pernah berlaku syirik, namun bila kita berpikir atau berbuat cabul dan berpikir atau berbuat zinah, maka kita telah berbuat dosa yang sama besarnya dengan dosa menyembah berhala dan dosa syirik. Besar dosa berpikir mesum/ bertindak mesum = besar dosa syirik.

5. Kecacatan Moral pada Tokoh-Tokoh Alkitab
Ada orang yang mengaku sangat terganggu dengan apa yang disebut immoralitas yang ditemukan dalam diri para tokoh Alkitab. Alkitab tidak menyembunyikan sejarah dari beberapa orang yang menyimpang dari kebenaran kitab suci. Nuh yang mabuk, Abraham berbohong, Lot melakukan perbuatan yang memalukan, Yakub menipu saudaranya, Musa memukul karang, Daud berzinah, Petrus mengutuk dan bersumpah, dan bahkan Paulus dan Barnabas bertengkar berhubungan dengan Markus, dengan jujur dan terbuka ditunjukkan oleh Firman Allah. Allah tidak berusaha menyembunyikan semua itu untuk memuliakan para pahlawan iman.

Alkitab menghukum dosa di manapun itu ditemukan (1 Yoh. 2:15-17; Rom. 3:10-12). Ini termasuk kepada tokoh-tokoh besar Alkitab. Manusia mungkin memahami dosa hanya sebagai suatu kekhilafan, ketidak-sengajaan, namun Allah tidak melihatnya dengan cara seperti itu. Allah memandang dosa sebagai pelanggaran terhadap hukum-Nya di alam semesta ini. Manusia selalu mencoba untuk memaklumi pelanggaranpelanggarannya. Namun Allah tidak demikian. Allah segera dan langsung mengumumkan penghukuman atas semua kejahatan kita, entah itu atas Adam ataupun Musa ataupun Daud. Tidak seperti semua buku lainnya, Alkitab menelanjangi manusia dari setiap alasan yang membenarkan perbuatan dosa dan menekankan tanggung jawab dan atas kejahatannya.

Penggambaran para tokoh Alkitab yang menyimpang dari tuntutan kitab suci menunjukkan kejujuran dan kebenaran Alkitab dalam setiap respeknya. Allah tidak berusaha menyembunyikan ketidaksempurnaan dan kecacatan mereka. Tentu saja, manusia berusaha untuk menunjukkan keagungannya dengan menyembunyikan kekurangannya, namun Allah tidak demikian. Hannibal, seorang jendral Kartago yang terkenal yang hidup kira-kira 200 S.M., kehilangan salah satu matanya dalam suatu kampanye berbahanya yang membuat ia menjadi sangat terkenal. Kemudian dua orang seniman diminta untuk melukis dia, dan mereka ingin sekali menyembunyikan kecacatan fisik pada pahlawan mereka itu. Seniman yang satu melukis wajah pahlawan itu secara penuh namun memberikan dua mata yang indah untuk lukisan itu. Dan pelukis kedua melukis wajah pahlawannya yang terlihat dari samping dengan salah satu mata yang masih ada padanya. Namun sebenarnya kedua hasil lukisan itu adalah suatu penipuan. Anda tidak akan menemukan hal seperti itu di dalam Firman Allah. Allah merepresentasikan para tokoh Alkitab persis seperti apa mereka yang sebenarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar