Selasa, 17 Januari 2012

Obrolan santai bersama Irene Handono ttg : "Tiga Agama, satu Tuhan".

Pernyataan Irene bahwa tiga agama (Yudaisme, Kristen, Islam) berasal dari satu tuhan tidak didukung oleh bukti2 apapun. Irene, seperti Muhammad sendiri dan kaum Muslim pada umumnya, berusaha bersender dan bergantung pada agama2 besar non-Islam yang sudah eksis untuk membenarkan Islam, dan agar Islam tampak mirip dengan agama2 besar sebelumnya. Meskipun demikian, kemiripan itu hanya kulit luarnya saja, sebab dalamnya ternyata sama sekali berbeda.
Untuk bisa melihat hal ini dengan jelas, maka perlu ditelaah apa yang diakui Muslim tentang mengapa Tuhan perlu mengutus Nabi yang baru (Muhammad). Irene menyatakan tujuan Allah SWT mengirim Muhammad sebagai nabi adalah:

1. Umat Yahudi mengubah Al Kitab:
Irene wrote: Nabi Musa telah berhasil dengan misinya, kitab Taurat ditinggalkan kepada kaumnya. Tapi sayang bahwa risalah tauhid tersebut tidak disebarkan oleh umatnya kepada manusia secara umum, karena menganggap diri mereka `berbeda'.) * Banyak Nabi yang telah mereka bunuh, ajaran Rasulpun mereka rubah, kini mereka lebih menyukai Talmud dari pada menggunakan Taurat.

2. Umat Kristen mempertuhankan Yesus:
Irene wrote: Sikap berlebihan inilah yang menjerumuskan umat ini hingga menganggap nabinya `bukan manusia' tapi lebih dari itu diangkat ke derajat `tuhan'.

3. Memperbaiki keadaan keagaaman Masyarakat Jahiliyah (pagan) yang kafir dan musyrik:
Irene wrote: kehidupan menyembah berhala itu tetap subur di kalangan mereka, sehingga pengaruh demikian ini pun sampai kepada tetangga-tetangga mereka yang beragama Kristen di Najran dan agama Yahudi di Yathrib,
Tetapi menurut pandangan Islam kondisi seperti ini mereka masih dikatakan kafir dan musyrik. Sebab, mereka tidak menuhankan Allah SWT dalam ubudiah. Mereka tidak tunduk kepada aturan yang ditetapkan oleh Allah.

4. Agar manusia beriman pada ketauhidan Allah SWT:
Irene wrote: Semua agama yang diturunkan Allah SWT ke muka bumi (agama samawi) menempatkan tauhid ditempat yang pertama.

mari kita jawab peryataannya yg tidak pernah didukung bukti2 apapun alias hoax!..

Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa pada jaman Muhammad, SUDAH beredar buku2 Taurat dan Injil di kalangan masyarakat Arab Kristen dan Yahudi . Ibn Ishaq dalam bukunya yang berjudul Sirat Rasul Allah menyatakan hal itu dalam penjelasannya tentang turunnya Q 2:113.
Q 2:113
Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili di antara mereka pada hari kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya.
Al Kitab yang dimaksud di sini jelas adalah Al Kitab Perjanjian Lama dan Baru. Saat itu Al-Qur'an belum disusun sebagai sebuah buku (kitab). Bahkan sampai saat Muhammad mati sekalipun, Al-Qur'an belum disusun sebagai sebuah buku.

Inilah penjelasan dari ibn Ishaq (Sirat Rasul Allah (The Life of Muhammad), Oxford University Press, hal. 258):
“Ketika orang2 Kristen Najran datang menemui sang Rasul, para rabi Yahudi juga datang pula dan mereka bertengkar satu dengan yang lain di hadapan sang Rasul. Rafi’ berkata, ‘Kau salah,’ dan dia menyangkal Yesus dan Injil; dan seorang Kristen berkata pada orang2 Yahudi,’Kau yang salah,’ dan dia menyangkal Musa adalah nabi dan menyangkal Taurat pula. Maka Tuhan mengirim pesan tentang mereka: ‘Orang2 Yahudi berkata orang2 Kristen tidak punya pegangan; dan orang2 Kristen berkata orang2 Yahudi tidak punya pegangan, padahal mereka membaca Al Kitab. Mereka tidak tahu apa yang mereka ucapkan. Tuhan akan menghakimi mereka berdua di hari kiamat, tentang perselisihan mereka itu,’ hal ini berarti setiap orang membaca dalam bukunya kebenaran yang telah dia sangkal, sehingga orang2 Yahudi menyangkal Yesus meskipun mereka memiliki Taurat yang diwajibkan Tuhan melalui kata2 Musa yang menunjukkan bahwa Yesus itu benar; sedangkan dalam Injil yang dibawa Yesus membenarkan Musa dan Taurat yang dia terima dari Tuhan; maka kedua kelompok menyangkal apa yang dimiliki kelompok yang lain.”

Ibn Ishaq dengan jelas menyatakan bahwa di jaman Muhammad, Taurat Musa dan Injil Yesus telah dimiliki orang2 Yahudi dan Kristen di Arabia. Buku Alkitab yang disebut ibn Ishaq ini jelas Alkitab Perjanjian Lama (yang mengandung Taurat) dan Perjanjian Baru (yang mengandung Injil).
Dari Sahih Bukhari juga dinyatakan bahwa Waraqa (saudara sepupu Kadijah, istri pertama Muhammad) dulu sering membacakan Injil dalam bahasa Arab. Ini menguatkan keterangan bahwa terjemahan Injil dalam bahasa Arab memang tersedia di jaman Muhammad.

Hadis Sahih Bukhari, Volume 4, Book 55, Number 605:
Dikisahkan oleh Aisha:
Sang Nabi kembali menemui Khadija ketika jantungnya berdebar-debar. Dia (Khadija) membawanya menemui Waraqa bin Naufal yang adalah penganut Kristen dan sering membacakan Injil dalam bahasa Arab. Waraqa bertanya (pada sang Nabi), “Apakah yang kau lihat?” Ketika dia memberitahunya, Waraqa berkata, “Ini tentunya malaikat yang sama yang dikirim Allah menemui nabi Musa. Jika aku masih hidup saat kau menerima firman Illahi, maka aku akan sangat mendukungmu.”

Jadi tidak perlu diragukan lagi bahwa memang Alkitab (yang berisi Taurat dan Injil) telah banyak beredar di Jazirah Arab.
Muhammad sendiri menjunjung tinggi Alkitab berisi Taurat dan Injil tersebut. Lihat ayat2 di bawah ini:
Q 5:68
Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.
Q 5:47
Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya . Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik
Q 10:94
Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.
Q 32:23
Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Al Kitab, dan janganlah kamu ragu2 menerima itu dan Kami jadikan Al Kitab itu petunjuk bagi bani Israel.
Q 42:15
Maka karena itu serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya lah kembali (kita)"

Bahkan Muhammad pun membaca Taurat secara langsung:
Sunan Abu Daud, Buku 38, Nomer 4434:
Dikisahkan oleh Abdullah Ibn Umar:
Sekelompok orang Yahudi datang dan mengundang Rasul Allah ke Quff. Maka dia pun mengunjungi mereka di sekolah mereka.
Mereka berkata: Abul Qasim, salah seorang orang2 kami telah berzinah dengan seorang wanita; maka nyatakan hukuman bagi mereka. Mereka meletakkan sebuah bantal bagi sang Rasul Allah (semoga damai menyertainya) yang lalu duduk di atasnya dan berkata: Bawa kemari Taurat. Maka Taurat pun dibawa kepadanya. Dia lalu menarik bantal dari bawahnya dan meletakkan Taurat di atas bantal itu sambil berkata: Aku percaya padamu dan padaNya yang mewahyukanmu.
Bawa kemari orang yang terpelajar diantara kalian. Maka seorang pria muda dibawa menghadap. Orang itu lalu mengatakan tradisi rajam yang sama yang dinyatakan oleh Malik dari Nafi’ (nomer 4431).
Karena (1) Alkitab (berisi Taurat dan Injil) telah beredar di jaman Muhammad; dan (2) Muhammad sendiri menjunjung tinggi Al Kitab (Taurat dan Injil) dengan ayat2 Qur’an, maka sudah jelas bahwa Al Kitab (Taurat dan Injil) di jaman Muhammad itu asli dan tidak diganti oleh siapapun. Jika memang umat Yahudi menggantinya, maka kapan dan bagaimana mereka melakukannya? Untuk lebih meyakinkan lagi, silakan baca keterangan berikut tentang Umat Yahudi.

Irene wrote:Umat Yahudi
Banyak Nabi yang telah mereka bunuh, ajaran Rasulpun mereka rubah, kini mereka lebih menyukai Talmud dari pada menggunakan Taurat, Padahal Talmud sendiri ditulis berdasarkan dua komentar atas Taurat yang terkenal, yaitu Mishnah dan Gemara.1 Ajaran Talmud berikut ini sangat memperkuat pernyataan di atas :
"Wahai anakku, hendaklah engkau lebih mengutamakan fatwa dari para ahli kitab (Talmud) dari pada ayat-ayat Taurat". (Talmud kitab Erubin: 2b-edisi Soncino).2

Jawab :
Irene mengutip Talmud untuk membuktikan bahwa kaum Yahudi mengubah ajaran agama mereka sendiri. Tuduhan ini dapat dibantah dengan mudah melalui kenyataan ditemukannya naskah2 kuno Yudaisme yang ditemukan di tahun 1947 di gurun pasir Yudea dekat Laut Mati.
Dari ratusan naskah2 kuno ini terdapat seluruh bagian dari Al Kitab Perjanjian Lama, kecuali kitab Esther. Test carbon-14, sejarah, paleografi, dan bahasa menunjukkan bahwa naskah2 ini berusia dari abad ke 3 SM sampai tahun ke 68 M. Naskah2 ini berusia ratusan dan bahkan ribuan tahun sebelum Muhammad menciptakan Islam. Dari naskah2 Yudaisme ini terbukti bahwa isi Taurat di jaman sekarang ternyata tidak berubah sama sekali dengan isi Taurat lima ribu tahun yang lalu!!
Dengan itu pula tuduhan Muhammad dan Irene bahwa umat Yahudi mengubah ajaran agama mereka musnah sudah. Ini merupakan bukti tak terbantahkan bahwa Muhammad asal menuduh saja:
Surat-u Ali-Imran (3):78
Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui.

Padahal kata Muhammad sendiri kalimat2 Allah tidak berubah:
Surat-u Yunus (10):64
Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.

Irene wrote:Umat Kristen
Sepeninggal Nabi Isa As. sikap yang bermula dari pembelaan menjadi berlebihan ketika bercampur dengan kepentingan. Sikap berlebihan inilah yang menjerumuskan umat ini hingga menganggap nabinya `bukan manusia' tapi lebih dari itu diangkat ke derajat `tuhan'. Kultus individu yang sering dilakukan oleh manusia terhadap siapapun yang mereka sayangi dan mereka hormati. Apalagi setelah bercampur kepentingan agar dapat menolak anggapan Yahudi bahwa Nabi Isa As. adalah anak haram.

Jawab :
Irene rupanya lupa bahwa Isa lahir dari benih Allah SWT yang ditiupkan Jibril untuk masuk ke dalam vagina Maryam sampai Maryam hamil dan melahirkan Isa. Mari kita baca tafsir ibn Kathir atas ayat 66:12.

(dan Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya (bagian seksualnya))
berarti, yang melindungi dan menyucikan vaginanya, dengan menjadi suci dan bermoral,
[فَنَفَخْنَا فِيهِ مِن رُّوحِنَا]
(maka Kami tiupkan ke dalam vaginanya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami)
berarti, melalui seorang malaikat Jibril. Allah mengirim malaikat Jibril kepada Maryam, dan dia datang padanya dalam bentuk seorang pria. Allah memerintahkannya untuk meniupkan dari celah bajunya dan tiupan ini masuk ke dalam rahimnya melalui vaginanya; inilah cara Isa dibentuk. Karena itulah Allah berkata,

[فَنَفَخْنَا فِيهِ مِن رُّوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَـتِ رَبَّهَا وَكُتُبِهِ]
(maka Kami tiupkan ke dalam vaginanya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya,) berarti Firman dan hukumNya.
[وَكَانَتْ مِنَ الْقَـنِتِينَ]

Terjemahan Qur’an bahasa Indonesia versi Departemen Agama RI untuk 66:12 adalah:
Maryam memelihara kehormatannya
Tapi kata arab yang dipakai sebenarnya adalah ‘farjaha’. Akar kata Arab ‘farj’ berarti organ kelamin wanita (tepatnya: vagina), dan kata ini digunakan berulangkali dalam Qur’an dalam arti yang sebenarnya. Qur’an juga menggunakan kata ini secara tak langsung bagi pria, yang dalam hal itu berarti organ kelamin pria, atau tepatnya: penis. Di semua kasus ini, kata ‘farj’ merupakan kata kotor dalam bahasa Arab yang biasanya tidak ditemukan dalam tulisan Arab yang terpelajar. Kata ‘farj’ ini biasanya tidak digunakan dalam percakapan sopan orang2 Arab. Orang2 Arab menyebut kehormatan wanita dengan menggunakan kata2 seperti ‘afifa’ atau ‘sharifa’, tanpa sama sekali perlu menyebut langsung alat kelaminnya.
Qur’an menyampaikan kisah yang sama di Sura Al Tahreem (66:12), tapi menggunakan kata Arab ‘nafakhna feehy’ dan bukannya kata nafakhna feeha, sehingga tidak ada alasan untuk mengubah maknanya. Nafakhna feehy berarti ‘kita meniupkan ke dalam kemaluannya’ dan ini menjelaskan bagaimana proses peniupan terjadi. Kata2 terjemahan yang tepat bagi Q 66:12 seharusnya adalah:
‘Dan Maryam, anak perempuan Imran yang menjaga vaginanya; dan Kami tiupkan ke dalam vaginanya dari roh Kami’.
Jika benih (sperma) nya datang dari Allah SWT, maka siapakah bapak Isa? Bahkan ibn Kathir mengakui bahwa Isa membawa benih Allah (sperma atau Roh?). Jadi mengapa Islam harus menolak pengertian orang Kristen bahwa Yesus adalah anak Allah (atau Tuhan)? Tampaknya malah benar pengertian orang Kristen bahwa Yesus adalah anak Allah.

Aku juga perlu mengomentari keterangan Irene yang ini:
Irene wrote:Apalagi setelah bercampur kepentingan agar dapat menolak anggapan Yahudi bahwa Nabi Isa As. adalah anak haram.

Jawab :
Muslim mengaku bahwa Muhammad adalah keturunan Ismael. Mereka rupanya lupa bahwa Ismael itu adalah anak haram Abraham dari gundiknya yang bernama Hagar. Bukankah dengan begitu Muhammad sendiri merupakan keturunan anak haram? (Maaf sekali lagi,ini hanya menyanggah apa yg dia stetkan disini)

Irene wrote:Umat Islam
Allah yang Maha bijaksana memberikan pelajaran kepada Bani Israel -yang selama ini diamanati risalah Allah- dengan memindahkan tanggungjawab amanat kepada saudara serumpun (Sam/Semit) yaitu bangsa Arab. Kesombongan Kaum Israel yang merasa paling pinter diperingati oleh Allah dengan memindahkan tanggung jawab tersebut kepada masyarakat yang memiliki peradaban `lebih rendah' dari mereka.

Jawab :
Pernyataan Irene bahwa Allah memindahkan tanggung jawab dari bangsa Israel ke bangsa Arab tidak memiliki bukti2 apapun. Tuduhan bahwa bangsa Israel merubah ajaran agamanya juga sudah digugurkan dengan bukti penemuan naskah2 Alkitab Laut Mati. Lalu apa dasar tuduhan kosong ini? Dasarnya tak lain karena:
1. Bangsa Arab merasa inferior (lebih rendah) karena keturunan anak haram Ismael, sedangkan bangsa Israel merupakan keturunan anak sah Ishaq yang diakui oleh YHWH.
2. Bangsa Arab merasa iri terhadap keberhasilan bangsa Israel di kota Yahudi Yahtrib (yang nantinya diganti namanya oleh Muhammad menjadi Medinah – yang berarti kota nabi (dirinya sendiri)).

Irene wrote:Alasan mengapa Allah SWT menurunkan Islam kepada bangsa Arab adalah:
A. Bangsa Arab pra-Islam adalah masyarakat yang hidup dalam lirigkup kesukuan, dimana kehidupan bersama ditentukan oleh adanya persekutuan yang dikenal sebagai Hilf. Kebijakan umum komunitas bangsa Arab diatur melalui persekutuan, sedang kehidupan individu diatur oleh masing-masing klan-desentralisasi yang merupakan ciri kehidupan demokratis-. Mereka tidak pernah terbebani kehidupan herarkis kerajaan yang sentralistik. Itulah sebabnya mereka lebih bisa bersikap egaliter.
B. Peradaban besar yang ada saat itu rata-rata berbentuk kerajaan, dimana hak individu sangat tergantung kepada penguasa. Herarki kemasyarakatan sangat kental dan tidak demokratis karena penguasa cenderung otoriter.
C. Sikap demokratis, egaliter, dan terbuka merupakan lahan yang matang bagi masuknya sebuah ajaran baru yang tidak mengandalkan kekuatan dlan kekuasaan dalam penyebarannya, tapi lebih kepada penggunaan logika.

Jawab :
Keterangan Irene di atas menunjukkan keyakinannya bahwa demokrasi yang dianut masyarakat Arab pra-Islam itu baik dan malah menjadi sebab mengapa Islam turun kepada bangsa Arab. Dia rupanya lupa bahwa setelah Islam, demokrasi hilang dan yang ada malahan Sharia Islam yang anti demokrasi. Ini jelas bukan kemajuan, tapi malah kemunduran.

Irene wrote:Seruan kepada peng-Esa-an Allah Swt. dilakukan sejak Nabi yang pertama hingga nabi yang terakhir.
Adapun tentang tugas memperbaiki kehidupan sosial tentulah tidak bisa disamakan. Rasul yang datang lebih awal mengatur kehidupan umat sesuai dengan kondisi saat itu. Dan Islam diturunkan saat manusia lebih bisa menggunakan akal dan logika. Itulah sebabnya ajaran Islam sangat menghargai akal dari pada klenik dan takhayul.

Jawab :
Ah, masa iya? Bukankah Islam malah sarat klenik dan takhayul:
Sunaan Abu Dawud, 2.23.3413
Jika digigit seekor ular atau disengat kalajengking, lafalkan Sura Fateha (Sura 1) dan ludahi bagian luka; sembuhkan orang sakit gila dengan melafalkan Sura Fateha di pagi dan malam hari, dan ludahi orang gila itu selama tiga hari; Muhammad berkata jimat2 Islam adalah satu2nya jimat yang ampuh…
Sahih Muslim, Book 038, Number 6678:
Jabir melaporkan bahwa Rasul Allah (semoga damai menyertainya) berkunjung ke kuburan 'Abdullah b. Ubayy, mengeluarkan mayatnya dari kuburan, menaruh mayat itu di atas dengkulnya dan meletakkan ludahnya ke dalam mulut mayat dan menutupinya dengan bajunya sendiri dan Allah maha tahu.

Seorang wanita minum kencing sang Nabi. Sang Nabi lalu berkata padanya, “Kau tidak akan pernah mengeluh sakit perut.”
Sang Nabi tidak memerintahkan mereka untuk mencuci mulut mereka atau melarang mereka melakukan hal itu lagi. (Ash Shifa, p.36).

Allah mengirim gerhana untuk menakut-nakuti para Muslim ... (Sahih Bukhari, 2.18.167)
Para malaikat tidak akan masuk ke rumah yang ada anjing atau ada gambar2 di dalamnya … (Sahih Bukhari, 7.72.833)
Jika kau dongakkan matamu ke arah langit saat sholat, maka kau akan buta … (Sahih Muslim, 4.0862, 0863)
Jika kau menemukan ular di dalam rumahmu (mungkin ular itu jelmaan jin; ingatlah bahwa ular adalah jin kafir) maka bikin ular itu merana selama tiga hari, dan jika ular itu pergi (ini tentu ular Muslim) maka hal itu baik; tapi jika ular itu tidak pergi, maka bunuhlah karena ular itu ular kafir … (Sahih Muslim, 26.5558 )
Semut2 bernyanyi memuji Allah, jadi jangan bunuh semut; hanya bunuh semut yang menggigitmu … Sahih Muslim, 26.5567, 5568 )
Allah akan mengubah wajah orang jadi wajah keledai jika dia mengangkat kepalanya di hadapan seorang Imam … (Sahih Muslim, 4.0859, 0860, 0861)

Keterangan di atas hanya sedikit dari ribuan takhayul dan klenik Islam. Silakan baca Voodoo Islam. Irene Handono jelas tidak pernah membaca ahadis secara lengkap sehingga berani berkata bahwa: ajaran Islam sangat menghargai akal dari pada klenik dan takhayul.

Irene wrote:Hal ini akan tampak jelas dalam penyikapan umat Islam terhadap hujatan umat pendahulunya.
Untuk menolak hujatan bahwa umat muslim bodoh -seperti keledai-, Umat muslim, seperti ajaran al-Qur'an cukup menyebutkan bahwa "orang yang diberi kitab Taurat tapi tidak dilaksanakan adalah seperti keledai yang memanggul buku-buku". Memang sederhana tapi itulah kiasan yang pas dan tajam, untuk mengembalikan hujatan mereka. Untuk menyatakan bahwa suatu hal yang biasa bahwa seorang wanita melahirkan tanpa seorang ayah, al-Qur'an cukup memberikan bukti keberadaan Nabi Adam As. yang tidak pernah dilahirkan oleh seorang ibu dan ayah. Logika sederhana ini sangat efektif terbukti seluruh umat muslim mempercayainya dan tidak pernah menghujat para nabi sebelum Nabi Muhammad Saw -khususnya Nabi Isa As-. Satu logika sederhana yang sesuai dengan kondisi umat manusia saat itu.

Jawab :
Perhatikan kata2 di atas: "orang yang diberi kitab Taurat tapi tidak dilaksanakan adalah seperti keledai yang memanggul buku-buku".
Bukankah hal ini pun dilakukan umat Muslim di Indonesia yang diberi Qur’an tapi tidak dilaksanakan dan tidak mau memerangi kafir sampai tiada FITNAH atau SYRIK lagi (Q2:193, Q 9:5)?
Bukankah hal itu yang dilakukan para tokoh pendiri Republik Indonesia dengan tidak mau menerapkan Sharia dan lebih memilih demokrasi?
Mengapa sebagian besar umat Muslim Indonesia diberi Al-Qur’an tapi tidak mau melaksanakannya?
Ini tentunya karena umat Muslim Indonesia memang tahu perintah2 itu tidak masuk akal, sangat bertentangan dengan nurani dan nalar. Lebih jauh lagi, penerapan Sharia Islam dapat membubarkan kesatuan Negara Indonsia. Tapi tentunya para Muslim tidak bisa berterus terang mengungkapkan isi hati mereka sebab takut dianggap murtad.

Dari penjelasan2 di atas, mari lihat lagi alasan Irene mengapa Allah SWT menurunkan Muhammad sebagai nabi:
1. Umat Yahudi mengubah Al Kitab:
Jawab :
Sudah terbukti tidak benar dengan ditemukannya naskah2 Al Kitab Perjanjian Lama di dekat daerah Laut Mati.

2. Umat Kristen mempertuhankan Yesus:
Jawab :
Qur’an ternyata menyatakan bahwa Isa dibentuk dari benih Allah SWT. Ibn Kathir pun bahkan membenarkan hal ini. Jika benihnya dari Allah SWT, maka siapakah bapak Isa?

3. Memperbaiki keadaan keagaaman Masyarakat Jahiliyah (pagan) yang kafir dan musyrik:
Jawab :
Irene sendiri mengakui bahwa karena tradisi, cara hidup, sistem sosial, dan agama masyarakat Arab itulah maka mereka dapat menerapkan sistem kemasyarakatan yang demokrasi. Tapi ini justru hilang nantinya gara2 Islam. Ini jelas bukan perbaikan, tapi perusakan.

4. Agar manusia beriman pada ketauhidan Allah SWT:
Jawab :
Dari dulu juga umat Yahudi dan Kristen telah mengakui hal ini dan mereka tidak mengubah ajaran nabi2 dan kitab suci mereka. Bahkan agama2 lain seperti Zoroastria, Sabi’in, dan Hanif juga mengakui ketauhidan Tuhan mereka. Jadi apa lagi yang musti diperbaharui oleh Muhammad?

Jelaslah Islam bukanlah agama penerus Yudaisme atau Kristen, apalagi berTuhan yang sama.

Pada akhirnya, kita menyadari bahwa dalam hal memilih, kita membutuhkan hikmat Tuhan. Hikmat Tuhan menuntun hati nurani dan pikiran kita untuk memilih hal yang baik dan benar dalam hidup kita.
Alkitab mengatakan bahwa permulaan hikmat adalah hidup takut akan Tuhan.



Percaya kepada Alkitab

TANTANGAN: Banyak orang Muslim tidak pernah memegang Al-Quran di tangan mereka sendiri, entah karena mereka hidup di negara yang Islam-nya hanya di permukaan saja, mereka ada di lingkungan yang liberal, atau karena mereka hidup di daerah yang miskin. Orang-orang Muslim yang lain ada juga yang sudah meninggalkan Islam dan Al-Quran serta sedang mencari kebenaran. Juga, ada orang-orang Muslim lainnya yang sudah memahami dari dalam Al-Quran sendiri bahwa Injil tidak dipalsukan. Orang-orang Muslim yang demikian, sebagaimana banyak orang lain juga, mulai bertanya di dalam hati mereka: Mengapa saya harus melihat ke dalam Injil?
Bisakah saya percaya kepada Injil? Apa yang dikatakan Injil tentang dirinya sendiri? Apakah di dalamnya ada bukti-bukti bahwa ia bisa dipercaya?

JAWABAN: Allah yang disebutkan di dalam Injil bukanlah Allah yang berdiam diri, dan Ia tidak bertindak dalam ketidakberdayaan. Tidak, Allah kita hidup, dan Ia berfirman. Ia berbicara, menjawab, bertindak, menghukum, mengampuni, memberi perintah, menguatkan, dan menghiburkan. Kitab di dalam Alkitab tidak dituliskan oleh Allah secara langsung tetapi oleh orang-orang yang hidup bersama dengan Allah. Dalam tulisan itu mereka mencatat, di bawah bimbingan Roh Kudus Allah, apa yang difirmankan Allah kepada mereka; dan mereka menjelaskan dengan kata-kata mereka sendiri apa yang sudah dilakukan Allah di dalam kehidupan mereka. Kalau anda membaca Alkitab dan percaya kepada apa yang dikatakannya kepada anda, maka anda, juga, bisa menjadi saksi akan apa yang sudah dikatakan dan dilakukan oleh Allah. Dengan cara ini maka apa yang dilakukan Allah sebelumnya juga akan menjadi nyata di dalam hidup anda. Jadi, Alkitab bukan hanya sekedar kitab sejarah, tetapi Kitab Suci yang bisa mengubahkan kehidupan anda. Tetapi kalau anda mau hal itu terjadi, anda harus mendengar apa yang dikatakan oleh para hamba Allah, dengan membaca apa yang sudah mereka tuliskan di dalam Alkitab. Baca atau dengarkan Alkitab; dan anda akan melihat sendiri bahwa Alkitab bisa dipercaya!

Itu yang saya lakukan. Inilah sebabnya saya percaya kepada Alkitab. Saya menemukan bahwa kesaksian Allah di dalam Alkitab menuliskan tentang perintah-perintah dan petunjuk yang sangat dalam mengenai perkataan Allah akan diri-Nya sendiri dan juga mengenai kesaksian orang-orang lain tentang apa yang dilakukan-Nya. Beberapa di antaranya akan saya sampaikan kepada anda, supaya anda bisa melihat sendiri ke dalam Alkitab dan kemudian percaya kepadanya:
-- Mengenai perintah-perintah Allah nabi MUSA menuliskan: “Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu.” (Ulangan 4:2). Tidak seorangpun yang percaya kepada Firman di dalam Alkitab akan berani menambahkan sesuatu, atau mengurangi sesuatu, atau mengubah sesuatu di dalam Alkitab dengan tujuan untuk memalsukannya. Allah sendiri melarang kita melakukannya. Dan Ia ingin agar kita tidak melakukan apa yang dilarang-Nya!

-- Mengenai firman dan tindakan Allah, DAUD, sang raja dan nabi itu, menuliskan, “Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.” (Mazmur 33:4). Allah yang dijelaskan di dalam Alkitab memiliki nama yang dinyatakan-Nya kepada Musa. Dalam bahasa Ibrani nama-Nya adalah “YAHWEH” dan karena penghormatan yang sangat besar kepada DIA maka nama itu sering disebut sebagai “TUHAN” (dengan huruf besar). “YAHWEH,” nama Allah di dalam Alkitab, menunjukkan bahwa Ia adalah benar dan setia. Ketika mengatakan sesuatu, baik yang ditujukan-Nya kepada sahabat atau seteru-Nya, Ia tidak berdusta, tetapi Ia mengatakan seluruh kebenaran. Di dalam Dia tidak pernah ada jejak dusta. Ketika Ia berjanji sesuatu maka Ia pasti akan menggenapi janji-Nya. Inilah yang dialami oleh Daud, dan karena itu ia percaya kepada karya Allah dan Firman Allah di dalam Alkitab.
-- Allah terlibat di dalam sebuah percakapan yang sangat menarik dengan nabi-Nya YEREMIA tentang firman-Nya: “Sesudah itu firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Apakah yang kaulihat, hai Yeremia?" Jawabku: "Aku melihat sebatang dahan pohon badam." Lalu firman TUHAN kepadaku: "Baik penglihatanmu, sebab Aku siap sedia untuk melaksanakan firman-Ku.” (Yeremia 1:11-12). Kita belajar dua hal dari percakapan dengan Allah ini: Janji Allah pasti akan digenapi, dan Allah sendiri, di dalam kemahakuasaan dan keagungan-Nya, akan memastikan bahwa firman-Nya itu akan digenapi. Di dalam Alkitab kita, bukan hanya bersinggungan dengan firman Allah, tetapi dengan Allah sendiri, yang bekerja dan bertindak atas
segala sesuatu yang dikatakan dan dijanjikan-Nya. Kalau Ia menghukum saya atas dosa-dosa saya, saya pasti binasa. Kalau Ia mengampuni segala dosa saya atas dasar korban penebusan-Nya, maka Ia sungguh-sungguh melenyapkan semua hukuman saya. Inilah kuasa yang tersimpan di dalam Alkitab.

-- KRISTUS dicobai oleh Iblis ketika Ia berpuasa di padang gurun. Untuk mengusir Iblis, Ia percaya kepada firman Allah di dalam Taurat, dan menghadapi si jahat dengan firman itu. Ia mengatakan kepada Iblis, “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."(Matius 4:4) Dengan bertindak demikian, Kristus berhasil mengusir cobaan si jahat. Kalau anda menerima Firman Allah di dalam Alkitab, anda akan hidup, dan akan mampu mengusir cobaan Iblis juga.

-- KRISTUS, utusan Allah, dan Ia sendiri adalah Firman Allah yang menjadi manusia. Itulah sebabnya Ia mengatakan, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Matius 24:35). Sebagaimana Firman Allah tidak akan berlalu, demikianlah Firman Kristus juga tidak akan berlalu, karena Kristus sendiri adalah Firman Allah. Perkataan Kristus diabadikan di dalam Injil.

-- Rasul PAULUS menuliskan, “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya.” (Roma 1:16). Percayalah kepada Injil Kristus, dan anda akan diselamatkan dari segala dosa anda, dari si jahat, dari maut, dan dari murka Allah, dan anda akan mengalami kuasa Kabar Baik dari Allah ini!

-- YOHANES, sang nabi dan rasul, berbicara mengenai wahyu yang dialaminya, yang dituliskan di dalam kitabnya: “Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.” (Wahyu 22:18-19). Ancaman yang dituliskan oleh Yohanes ini menjadi alasan mengapa orang Kristen tidak pernah berani memalsukan Kitab Suci. Barangsiapa memalsukan firman Allah ia akan kehilangan surga dan bahkan mendapatkan neraka. Siapa yang mau menerima hal yang demikian?

KABAR BAIK: Anda bisa percaya kepada Alkitab! Mengapa? Karena Allah sendiri benar dan setia. Firman-Nya di dalam Alkitab dipenuhi dengan kebenaran. Kesaksian-kesaksian mengenai karya-Nya di dalam menyatakan kesetiaan-Nya yang tidak bergoyang. Kalau anda percaya kepada Firman Allah di dalam Alkitab, anda akan mengalami kuasa keselamatan, kesembuhan dan pemeliharaan dari Allah.

KESAKSIAN: Nama saya Immanuel, dan saya dari suku Uyghur di daerah barat laut China. Ketika saya masih kecil, ayah saya yang Muslim mengirimkan saya ke pondok pesantren untuk belajar Al-Quran. Bahkan sebelum saya masuk ke sekolah umum, saya sudah menghafalkan 70% dari isi Al-Quran dalam bahasa Arab. Setelah lulus SMA saya masuk ke universitas di ibukota propinsi dimana saya berada. Di sana saya belajar bahasa dan sejarah bangsa saya. Saya
mendapati bahwa pada Abad Pertengahan suku saya sebagian besar memeluk agama Kristen, dan kemudian mereka menjadi tertarik kepada ajaran Islam Sufi, lebih dari mereka tertarik kepada Al-Quran. Saya menjadi sangat tertarik dengan akar Kekristenan dari suku saya. Di universitas saya bertemu dengan seorang Kristen dari bangsa asing. Saya belajar banyak dari dia mengenai Alkitab dan iman kepada Kristus. Saya mempelajari Alkitab yang ada di jaman sekarang ini dan membandingkannya dengan terjemahan dari Abad Pertengahan dalam bahasa bentuk kuno dari suku kami, yaitu Chaghatai. Saya melihat bahwa setelah berabad-abad berlalu sejak pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa saya Alkitab tidaklah diubah atau dipalsukan, dan hanya sekedar bahasa yang dipakai suku saya yang justru berubah. Suku Uyghur jaman sekarang, karena itu, tidak bisa lagi memahami terjemahan Alkitab dalam bahasa Chaghatai. Dalam mempelajari Alkitab itu saya merasakan ada suatu kuasa yang keluar dari dalamnya. Saya membuka diri saya kepada kuasa Allah ini dan kemudian beriman kepada Injil Yesus Kristus. Saat ini saya membantu menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Uyghur modern. Saya sangat berhati-hati untuk memastikan bahwa tidak ada satu katapun yang ditambahkan atau dikurangi dari Alkitab ketika saya menerjemahkannya.


Post by : WHY WE LEFT

ALKITAB DIMATA MUSLIM

MENGAPA KAUM MUSLIM TIDAK PERCAYA KEPADA ALKITAB?

TANTANGAN: Tidak sedikit orang Muslim yang meninggalkan Islam dan kemudian menjadi Kristen. Namun bagi mereka cobaan terbesarnya seringkali berupa godaan untuk kembali kepada Islam dan meninggalkan kepercayaan mereka kepada Injil. Sangat penting untuk memberikan argumentasi dan alasan kepada orang-orang Kristen itu mengapa mereka tidak perly kembali percaya kepada Al-Quran. Apakah ada alasan-alasan yang demikian yang akan menolong para mantan Muslim untuk tidak menjadi Muslim lagi? Bisakah argumentasi yang demikian ditemukan di dalam Al-Quran sendiri?

JAWABAN: Ya, ada banyak alasan dan argumentasi yang demikian. Semuanya akan muncul bagi kita ketika berusaha untuk mencari alasan mengapa sebenarnya orang-orang Muslim tidak percaya kepada Alkitab. Alasan yang paling utama terletak kepada kenyataan bahwa ada perbedaan yang sangat besar antara Alkitab dengan Al-Quran. Karena orang-orang Muslim memulai dengan anggapan bahwa semua kitab yang diturunkan oleh Allah adalah cuplikan dari sebuah kitab yang sangat kuno yang ada di surga, maka mereka tidak bisa menerima kalau ada perbedaan besar antara Taurat, Mazmur, Injil dan Al-Quran. Namun dalam kenyataannya, keempat kitab itu menunjukkan adanya perbedaan yang cukup mencolok antara satu dengan yang lainnya.

Orang-orang Muslim memutuskan untuk menjelaskan perbedaan itu dengan memunculkan teori pemalsuan, seolah-olah orang-orang Yahudi dan Kristen sudah dengan begitu jahat memalsukan kitab asli dari Musa, Daud dan Kristus. Inilah sebabnya orang-orang Muslim tidak percaya kepada Alkitab, dan hanya percaya kepada Al-Quran. Mereka percaya bahwa kitab mereka itu langsung diwahyukan oleh Allah. Bagi mereka wahyu yang orisinil secara khusus nampak di dalam bagian-bagian Al-Quran, yang tidak memiliki padanannya di dalam Alkitab. Kita akan menunjukkan bahwa tidak sedikit dari bagian Al-Quran itu sebenarnya memiliki padanan di dalam tulisantulisan yang ada di masa sebelum Islam. Penemuan ini akan sangat melemahkan argumentasi mereka, bahwa Al-Quran adalah wahyu yang murni langsung dari Allah. Ini juga akan menolong agar para mantan Muslim tidakkembali kepada Islam, dan juga bisa memberikan alasan kepada orang-orang Muslim yang mulai bertanya-tanya untuk berani memutuskan meninggalkan Islam.

Ketika Alkitab dibandingkan dengan Al-Quran, ada empat jenis teks yang ada. Untuk menunjukkan keempat jenis itu dengan menggunakan contoh, kita akan secara khusus membatasi pembahasan mengenai Abraham di dalam Al-Quran dan Alkitab:
1. Teks di dalam Al-Quran yang memiliki padanan di dalam Alkitab: Al-Quran menulis cukup banyak narasi dan tidak sedikit perintah yang langsung berasal dari dalam tulisan Alkitab.
Al-Quran menuliskan, sebagai contoh, tentang kunjungan utusan Allah kepada Abraham untuk mengatakan kepadanya mengenai kelahiran Ishak (Surat Hud 11:69-73 dan al-Hijr 15:51-60 = padanannya di dalam Kejadian atau tulisan mengenai pengorbanan anak laki-laki av (Surat as-Saffat 37:101-113 = padanannya di dalam Kejadian 22:1-19). Namun, tidak satupun teks Al-Quran yang memiliki padanan di dalam Alkitab itu merupakan kutipan langsung dari Alkitab. Muhammad selalu memformulasikan teks Alkitab dengan kata-katanya sendiri dan membentuknya dengan cara pandang Islam. Inilah sebabnya ada perbedaan-perbedaan yang nampak antara versi Alkitab dengan Al-Quran di dalam teks yang saling berkaitan itu. Al-Quran sebagian besar berisi padanan teks dari Taurat (lima kitab Musa) dan dari Injil.

2. Teks Alkitab yang tidak memiliki padanan di dalam Al-Quran. Karena isi Al-Quran hanyalah seperlima dari isi Alkitab, maka jelas sekali bahwa lebih dari 80% teks di dalam Alkitab tidak memiliki padanan di dalam Al-Quran. Dalam kaitannya dengan kisah tentang Abraham di dalam Alkitab, ada yang hilang di dalam Al-Quran, misalnya, tentang silsilah (Kejadian 11:10-27), atau kisah dimana wanita memainkan peranan yang penting (misalnya tentang Abraham dan Sarah di Mesir, Kejadian 12:10-20, atau kematian Sarah dan Abraham membeli tanah kuburan untuknya, Kejadian 23:1-20, atau tulisan tentang perkawinan kedua Abraham yaitu dengan Ketura, Kejadian 25:1-6) Hampir semua teks di luar kitab Taurat dan Injil tidak dimuat di dalam Al-Quran.

3. Teks di dalam Al-Quran yang tidak ada di dalam Alkitab tetapi memiliki padanan di dalam tulisan-tulisan sebelum masa Islam: Teks-teks ini sangat membanggakan bagi orang-orang Muslim. Bukti bahwa tulisan-tulisan ini juga sebenarnya memiliki padanan dari sumber sastra dari masa sebelum Islam akan menolong orang-orang Muslim yang sedang mencari-cari, dan juga para mantan Muslim, untuk meninggalkan keyakinan mereka kepada keunikan Al-Quran.

Berkaitan dengan Abraham, bagian-bagian di dalam Al-Quran bisa dikutip di sini, yaitu yang berkenaan dengan kehidupan Abraham sebelum ia meninggalkan Ur-Kasdim ke Kanaan. Al-Quran mengatakan, sebagai contohnya, bahwa Abraham dilemparkan ke dalam perapian yang menyala dan diselamatkan oleh Allah (Surat al-Anbiya' 21:68-70 and as-Saffat 37:97-98). Kisah ini tidak ada di dalam Alkitab, tetapi memiliki padanannya di dalam tulisan-tulisan Yudaisme Rabbinic, di dalam Talmud Babel, misalnya (Pesahim 118a), atau di dalam Midrash (Genesis Rabba 44:18), yang sudah ada sebelum Muhammad lahir. Nabi umat Islam ini pasti pernah mendengar kisah ini dari orang-orang Yahudi yang ada di Arab. Dalam usaha untuk memenangkan orang-orang Yahudi itu kepada Islam, ia memasukkan legenda-legenda Yahudi itu ke dalam Al-Qurannya. Di samping itu, Muhammad juga mencampurkan bahan-bahan dari kaum bidat Yahudi dan Kristen ke dalam Al-Quran. Termasuk di dalam kategori ini adalah teks percampuran-percampuran dari ajaran Gnostik-Yahudi, Yahudi-Kristen, dan Gnostik-Kristen yang dicampur menjadi agama, yang teksnya bisa ditemukan saat ini dalam Pseudepigrapha Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Tulisan Al-Quran, sebagai contoh, yang mengatakan bahwa Allah memerintahkanmalaikat untuk menyembah Adam setelah ia diciptakan, bahwa semua malaikat taat, kecuali si jahat, dan karena itu ia dibuang dari surga (Surat al-A'raf 7:11-18 dan banyak yang lain) Kisah ini diambil dari sebuah teks Pseudepigrapha “Kehidupan Adam dan Hawa,” yang tidak diterima kesahihannya baik oleh orang-orang Yahudi maupun orang-orang Kristen, dan yang sudah ditolak sebagai bidat Gnostik-Yahudi sejak abad pertama Masehi.

4. Teks di dalam Al-Quran yang tidak ada padanannya di dalam Alkitab ataupun di dalam tulisan-tulisan dari masa sebelum Islam: Ini yang bisa disebut sebagai Teks asli Islam di dalam Al-Quran. Al-Quran, sebagai contoh, menganggap bahwa Abraham dan anaknya Ismael yang membangun Kaabah di Mekkah, dan bahwa mereka berdua adalah orang-orang Muslim yang pertama (Surat al-Baqara 2:127-132) Tidak ada kisah demikian yang bisa ditemukan di dalam teks Yahudi ataupun Kristen. Teks-teks Al-Quran yang demikian biasanya berkaitan dengan usaha Muhammad untuk menarik bukan hanya orang-orang Yahudi dan Kristen ke dalam Islam, tetapi juga kaum penyembah berhala dan kaum bidat. Teks-teks yang demikian menunjukkan betapa kuatnya pengaruh sinkretisme di dalam Al-Quran (=percampuran berbagai agama).

KABAR BURUK : Bukan orang-orang Yahudi dan Kristen yang memalsukan Kitab Suci mereka, tetapi Al-Quran yang justru bisa dianggap sebagai pemalsuan dari Alkitab. Did alamnya teks-teks dari Alkitab dan dari luar Alkitab dicampur-adukkan. Karena itu di dalamnya ada banyak teks yang adalah rekayasa saja atau dusta yang berasal dari imajinasi tingkat tinggi. Orang-orang Muslim percaya bahwa semua itu kebenaran, dan karena itu menolak Injil.

KABAR BAIK : Kita bisa percaya kepada Alkitab, karena tulisan yang ada di dalamnya, ditentukan berdasarkan kebenaran dan kestiaan Allah yang hidup. Dusta dan khayalan kosong sama sekali tidak cocok dengan Roh Kebenaran yang menuntun para saksi yang menuliskan Alkitab.

KESAKSIAN: Nama saya Fauzi, dan saya tinggal di Maroko. Bahkan sebelum saya masuk SD, saya dikirim oleh orang tua saya ke sekolah khusus untuk belajar Al-Quran, dimana saya harus menghafalkan Al-Quran. Sebagai remaja saya shalat lima kali sehari. Saat saya wudlu sebelum Shalat Subuh, saya biasanya mendengarkan stasiun radio Islam. Suatu hari saya mendengarkan
sebuah stasiun radio baru. Saya mendengarkan dan kemudian tahu bahwa siaran itu adalah siaran Kristen yang menyiarkan bacaan dari Alkitab. Itu membuat saya sangat marah. Setelah shalat saya menuliskan surat bernada serangan terhadap stasiun radio itu. Saya tidak mengharap ada jawaban. Namun, dua minggu kemudian sebuah surat datang dari stasiun radio itu. Isi suratnya tidak membalas serangan saya, tetapi menyapa saya dengan sangat bersahabat. Saya duduk dan menulis surat lagi. Dari situ kemudian dimulailah korespondens yang lama, dan saya mengikuti kursus korespondens dimana saya menerima literatur tentang Al-Quran dan Alkitab. Saya membawa buku-buku itu kepada imam saya di masjid. Ia mengatakan bahwa di dalam tulisan Kristen itu tidak ada yang salah mengenai Islam. Yang sangat mengganggu saya adalah salah satu bukunya yang menuliskan bahwa banyak bagian di dalam Al-Quran yang bersumber dari tulisan yang ada pada masa sebelum Islam. Karena itu, saya mulai meragukan Islam. Tetapi saya masih mau berpegang kuat kepada agama saya. Saya masuk dan mengurung diri di dalam kamar selama satu bulan, dimana saya hanya makan roti dan minum air putih saja. Di sana saya menjalani ritual asketis di dalam Islam yaitu Sufi (mistisisme Islam) untuk bisa mendapatkan pengalaman langsung dengan Allah. Ketika hal ini juga tidak membawa apa-apa, saya meninggalkan Islam dan berpaling kepada Kristus. Hari ini saya percaya kepada Alkitab dan menjawab semua orang yang bertanya kepada saya mengenai hal itu dengan rendah hati di dalam kebenaran.

DOA : Tuhan Yesus, kami malu akan kesalahan banyak orang Kristen yang mengajarkan pengajaran sesat di masa sebelum Islam. Bukan hanya Muhammad yang bertanggungjawab atas isi Al-Quran, tetapi juga para pengajar ajaran Kristen sesat yang mempengaruhinya. Tolonglah saya untuk berdiam di dalam kebenaran dan kesetiaan-Mu dan tidak mengikuti dusta itu, sehingga saya juga tidak akan mengajarkan pengajaran yang sesat.

Post by : WHY WE LEFT

ALKITAB MENULIS "KRISTUSLAH SANG BATU KARANG ITU". (MAT 16:18)

16:18 LAI TB, Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
KJV, And I say also unto thee, That thou art Peter, and upon this rock I will build my church; and the gates of hell shall not prevail against it.
TR, καγω δε σοι λεγω οτι συ ει πετρος και επι ταυτη τη πετρα οικοδομησω μου την εκκλησιαν και πυλαι αδου ου κατισχυσουσιν αυτης
Translit Interlinear, kagô {dari pihak-KU} de {dan} soi {kepadamu} legô {Aku berkata} hoti {bahwa} su {engkau} ei {adalah} petros {petrus} kai {dan} epi {di atas} tautê {ini} tê petra {BATU (besar)/ THE ROCK} oikodomêsô {Aku akan mendirikan} mou {-Ku} tên ekklêsian {jemaat} kai {dan} pulai {pintu-pintu gerbang} hadou {dunia orang mati} ou {tidak} katiskhusousin {akan sanggup menguasai} autês {-nya}

Mat 16:18
Dengan kata-kata ini Kristus berjanji untuk mendirikan gereja-Nya berlandaskan kebenaran dari pengakuan Petrus dan murid lain bahwa Yesus adalah Kristus, Anak Allah yang hidup (ayat Mat 16:16; bd. Kis 2:14-26). Di dalam ayat ini Yesus mengadakan permainan kata-kata. Ia menyebut murid-Nya itu "Petrus" (Yun. _Petros_, yang artinya sebuah batu kecil), namun Ia melanjutkan dengan mengatakan "di atas batu karang ini (Yun. _petra_, yaitu batu karang yang sangat besar atau tebing batu) Aku akan mendirikan jemaat-Ku," maksudnya: Ia akan mendirikan gereja (jemaat-Nya) di atas pengakuan Petrus yang kokoh.
  1. Yesus Kristus sendirilah yang menjadi Batu Karang itu, yaitu landasan utama dan pertama dari gereja (1Kor 3:11). Di dalam surat kirimannya yang pertama, Petrus mengatakan bahwa Yesus adalah "batu yang hidup ... batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal ... batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan" (1Pet 2:4,6-7). Pada saat yang bersamaan, Petrus dan semua orang percaya lainnya merupakan batu-batu hidup yang digunakan dalam mendirikan rumah rohani yang sedang dibangun oleh Allah (1Pet 2:5).
  2. Tidak pernah dalam Alkitab dinyatakan bahwa Petrus sendiri yang akan merupakan tokoh yang paling berwenang dan tak mungkin salah di atas semua rasul yang lain (bd. Kis 15:1-41; Gal 2:11). Juga, tidak pernah disebutkan dalam Alkitab bahwa Petrus hendaknya mempunyai pengganti-pengganti yang tak mungkin berbuat kesalahan, yang akan mewakili Kristus dan berperan sebagai kepala gereja yang resmi. Untuk suatu pembahasan mengenai doktrin gereja sebagaimana dilihat di sini dan lain tempat di Alkitab
Ada 3 interpretasi yang bisa diberikan terhadap kalimat "diatas batu karang ini":
1) Batu karang adalah Petrus itu sendiri.
2) Batu karang adalah Tuhan YESUS.
3) Batu karang adalah pengakuan iman Petrus bahwa YESUS adalah"Mesias, Anak Allah yang hidup!" (lihat ayat 16)

Mat 16 : 18
Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus (Petros) dan di atas batu karang (Petra) ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
Apa bedanya antara Petros dengan Petra?
Petros adalah sebongkah batu berukuran besar.
Petra adalah batu yang sangat besar (dalam ukuran setara bukit kecil).
Di sini YESUS sedang membandingkan antara Petrus yang adalah 'Petros' dengan 'Petra' dimana YESUS akan mendirikan jemaatNya.
 Kata Petrus berasal dari Petros dan Petros itu adalah batu yang lebih besar dari kerikil. Ukurannya sekitar 2 kepalan tangan manusia. Batu ukuran ini yang biasa dipakai untuk merajam. Petros ini dalam bahasa Ibrani disebut "Keph" dan dalam Aramaic "Kephas".

1.Petros: "a stone" or "a boulder" Peter, one of the twelve apostles
Original Word: Πέτρος, ου, ὁ
Part of Speech: Noun, Masculine
Transliteration: Petros
Phonetic Spelling: (pet'-ros)
Short Definition: Peter
Definition: Peter, a Greek name meaning rock.
2. Petra: a (large mass of) rock
Original Word: πέτρα, ας, ἡ
Part of Speech: Noun, Feminine
Transliteration: petra
Phonetic Spelling: (pet'-ra)
Short Definition: rock
Definition: a rock, ledge, cliff, cave, stony ground.

Abbot-Smith
4074 Pétros (a masculine noun) – properly, a stone (pebble), such as a small rock found along a pathway. 4074 /Pétros ("small stone") then stands in contrast to 4073 /pétra ("cliff, boulder,")
S.Zodhiates, Dictionary
"4074 (Pétros) is an isolated rock and 4073 (pétra) is a cliff" (TDNT, 3, 100). "4074 (Pétros) always means a stone . . . such as a man may throw, . . . versus 4073 (pétra), a projecting rock, cliff"
Jadi Petra adalah sebuah bukit (Cliff) dan Petros adalah batu yang ditemukan di sepanjang jalan atau yang biasa dilemparkan orang.

**siapakah yang dimaksud sebagai "Batu Karang ini" dalam Matius 16:18-19?**
Setelah Petrus menyatakan pengakuan imannya terhadap Tuhan Yesus, berkatalah Tuhan kepadanya: "Engkau adalah Petrus (petros), dan di atas batu karang (petra) ini, Aku akan mendirikan jemaat-Ku ... Kepadamu akan Kuberikan kunci kerajaan surga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kau kepaskan di dunia ini akan terlepas di surga." (Mat 16:18-19).

A. "Batu karang ini" adalah Kristus. Pendapat ini sesuai dengan kebenaran yang terkandung di dalam Kitab Perjanjian Baru, "karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain daripada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus" (1Kor 3:11).
B. "Batu karang ini" adalah pengakuan iman Petrus yang mengatakan bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup (Mat 16:16). Pendapat ini pun sesuai dengan dogma Kristen tentang landasan gereja, yakni mempercayai Yesus sebagai Kristus, Anak Allah.

Walaupun "petros" boleh diterjemahkan sebagai "batu" atau "batu karang" yang tersendiri dengan pengertian bahwa batu karang tersebut adalah "kecil", sedangkan "petra" adalah "batu karang yang besar" atau yang masih terbentuk "gunung", tetapi kedua kata tersebut berasal dari akar kata yang sama.
Kedua kata ini di dalam bahasa Arami juga mempunyai terjemahan yang sama, yaitu "Kepha" (di dalam bahasa Indonesia: Kefas, Yoh 1:42). Maka di dalam bahasa Arami istilah "Kepha" akan muncul dua kali dalam ayat tersebut.
Contoh :
mat 16:18
Engkau adalah Kephas & di atas Kephas ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku & alam maut tidak akan menguasainya.

Dalam bahasa Yunani, "petra" adalah kata benda yang berbentuk betina, maka tidak sesuai sebagai nama yang diberikan untuk Simon, sehingga harus memakai "petros" yang berbentuk jantan untuk menyebut Simon.
Dalam bahasa Yunani ada sistem gender untuk kata benda. Petros dinyatakan sebagai maskulin dan Petra sebagai bentuk feminim. Pembelaan yang paling sering yang dilakukan oleh seorang Katolik adalah dengan mengatakan .... "karena digunakan untuk nama seorang laki-laki makanya di awal diubah menjadi Petros". Ini benar-benar pembelaan yang sangat lemah, karena jika demikian muncul pertanyaan "Kenapa pada bagian kedua diganti Petra? Kenapa tidak dinyatakan dengan Petrus saja secara keseluruhan jika benar yang feminim dan maskulin sama saja maknanya?" Pembedaan ini menjadi titik awal dari semua keanehan klaim dari pihak yang salah menafsirkan.
Selain dari sumber di atas yang memang sudah menyatakan makna dari Petra dan Petros adalah tidak sama.

Dalam bahasa Aramaic Syriac sama-sama Kepha tuh" Oh ya?
Hal itu tidak sepenuhnya benar. Petros memang dituliskan dengan Kepha, dan Petra pun dituliskan dengan Kepha. Hanya saja Kepha untuk Petrus diawali atribut hu yang sifatnya maskulin, sedangkan Kepha untuk Petra diawali atribut hade' yang sifatnya feminim. Bahkan dalam bahasa aramaic pun keduanya menyandang atribut gender yang berbeda.
Jawaban di atas tentu tidak akan diterima begitu saja. Bantahan yang sering diungkapkan adalah "Tapi Yesus tidak bicara dalam Aramaic Syriac melainkan Aramaic di wilayahnya".
Pembelaan ini tidak banyak menolong karena kata Kepha memang berasal dari bahasa standar Aramaic yaitu Aramaic Syriac, dan kalau memang mau berlindung di balik bahasa aramaic yang digunakan Yesus, maka silahkan cari literatur kitab suci yang ditulis dalam bahasa itu supaya bisa kita bahas. Jika tidak bisa, maka mungkin alasan ini disimpan saja dulu.

**Sekarang mari kita lihat kitab perjanjian baru bahasa Ibrani Matius 16:18....di situ dituliskan**
ואף אני אמר אליך כי אתה פטרוס ועל הסלע הזה אבנה את קהלתי ושערי שאול לא יגברו עליה׃
Apakah kata batu karang memakai kata Keph (כֵּפִים) (serapan ibrani untuk Kephas)? Ternyata tidak; dalam ayat di atas digunakan Hassela (הסלע) yang artinya cliff (4), cliffs (4), crag (2), crags (3), mountain* (1), Rock (1), rock (39), rocks (4), rocky (1), Sela (1). Kenapa bangsa Israel tidak menggunakan kata Keph yang secara bahasa adalah tarikan tidak langsung dari Kepha aramaic dan artinya batu juga? Karena Keph dipakai untuk menyatakan lahan berbatu (menggambarkan batu-batu kecil/rocks)

Dengan demikian jelas bahwa Petra benar-benar padanan Hassela, sedangkan Petros adalah padanan Keph di dalam bahasa Ibrani.
Lalu bagaimana orang Israel masa kini menjelaskan Petrus? Di dalam wikipedia Ibrani mereka menjelaskan demikian....
פטרוס הקדוש, במקור שמעון בר-יונה (? - 29 ביוני 67, יש הטוענים[דרוש מקור] ל־13 באוקטובר 64), היה אחד משנים עשר שליחיו של ישו בברית החדשה, והוא נחשב לאפיפיור הראשון. ידוע גם בשם "כיפא", המקבילה הארמית ל"פטרוס" (סלע, צור). על שמו הוקמה בזיליקת פטרוס הקדוש בקריית הוותיקן שברומא.

Terjemahan:
Santo Petrus yang aslinya bernama Shimon Anak Yunus adalah salah satu dari keduabelas rasul Yesus di Perjanjian Baru, dan dianggap sebagai Paus yang pertama. Juga dikenal sebagai Petrus yang padanan Aramaicnya adalah batu api. Namanya digunakan untuk Basilika Santo Petrus Vatikan di Roma.
Bahkan orang Israel yang adalah seketurunan dengan Petrus menyatakan namanya sebagai batu api. Ukuran batu ini sekitar 5-40 cm. Batu api sendiri biasa dipakai untuk umban atau untuk membuat mata panah atau tombak.

Masih banyak contoh pemakaian Keph (serapan dari Kephas) padanan Petros dalam bahasa Ibrani, tapi tidak satupun yang digunakan sebagai bukit batu karang....Sebagai contoh:
  • כיף n.m. stone, rock (CPA ܟܝܧ LSp 92, SA כיף Ham 575:152) 
  • sg. ארון דכיף a stone coffin VR 116:5 [expl. בסלע משכן לו Is 22:16]; חד כיף דשייש
  • a rock of marble Hag 78d(26); 
  • כיף שמיר טנרה rock of flint-stone TN Dt 8:15; 
  • ib. 32:13; והוה ידע היי דין כיף מקורר מיא והיי דין כיף אית בי שרברובי he knew which rock cools and which rock has ... Seq 48d(29); Er 24b(33)[!];
  • כיפהוה רגים להון בכיפייה he stoned them (i.e. the bastards) with rocks VRQ 353:3
Selain itu adalah tidak mungkin menerima Petrus sebagai Bukit Batu Karang karena Daud sudah menggunakan istilah batu karang (dari kata dasar yang sama) untuk memuji TUHAN saat dia berkata "Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!" Bagaimana bisa kita berkata "Ya TUHAN engkau adalah hassela-ku....dan Petrus juga".
Apakah kita punya dua Hassela? Bagaimana caranya bisa begitu? Memberikan pujian untuk Tuhan kepada manusia biasa?

Adapun ditulis di Alkitab oleh karena jemaat dibangun di atas batu karang, maka alam maut tidak akan menang melawannya.
Bagaimana bisa alam maut tidak menang melawan batu karang jika batu karangnya adalah Petrus? Petrus saja butuh diselamatkan dari kerajaan maut. Petrus pernah ditegur dengan sangat keras oleh Yesus; "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." Petrus juga pernah menyangkal Yesus 3 kali untuk menyelamatkan nyawanya; Petrus juga pernah dimarahi oleh Paulus sebagai orang munafik.

Jadi jika Tuhan Yesus tidak menggunakan permainan kata Petra dan Petros, kalimat itu akan terdengar
"Engkau adalah Simon, dan di atas pengakuan iman ini aku akan membangun jemaat-Ku..."

Batu karang dapat juga merujuk pada wahyu, yang melaluinya Allah menyingkapkan Injil-Nya kepada manusia (Mat. 16:15–18). 
Dia adalah batu karang, pekerjaan-Nya sempurna, Ul. 32:4. Tuhan adalah batu karangku; kepada-Nya aku akan percaya, 2 Sam. 22:2–3. Sebuah batu terpenggal tanpa perbuatan tangan, Dan. 2:34–35. Itu didirikan di atas batu karang, Mat. 7:25 (3 Ne. 14:25). Yesus Kristus adalah batu yang dilecehkan, Kis. 4:10–11. Batu karang itu adalah Kristus, 1 Kor. 10:1–4 (Kel. 17:6). Dia yang dibangun di atas batu karang menerima kebenaran, 2 Ne. 28:28. Orang-orang Yahudi akan menolak batu [Kristus] yang di atasnya mereka boleh membangun, Yakub 4:15–17. Adalah di atas batu karang Penebus kita bahwa kita mesti membangun landasan kita, Hel. 5:12. Barang siapa membangun di atas ajaran-ajaran Kristus membangun di atas batu karang-Nya dan tidak akan jatuh ketika air bah datang, 3 Ne. 11:39–40 (Mat. 7:24–27; 3 Ne. 18:12–13). Pria yang bijak membangun rumahnya di atas batu karang, 3 Ne. 14:24. Jika kamu dibangun di atas batu karang-Ku, bumi dan neraka tidak dapat berjaya, A&P 6:34. Dia yang membangun di atas batu karang ini tidak akan pernah jatuh, A&P 50:44. Aku adalah Mesias, Raja Sion, Batu Karang Surga, Musa 7:53.

Beberapa pengakuan Bapa2 Gereja :1. Bapa Gereja Agustinus, pernah mengajarkan bahwa yang dimaksud oleh "batu karang" adalah Petrus sendiri, tapi kemudian dia berubah pendapat dan percaya bahwa yang dimaksud adalah KRISTUS dan bukan Petrus itu sendiri.
2. Bapa Gereja John Chrysostom, percaya bahwa "batu karang" adalah pengakuan iman Petrus akan YESUS sebagai Mesias
3. Eusebius, Uskup di Caesarea di 313 AD, menulis bahwa yang dimaksud oleh “batu karang bukan lah Petrus, melainkan YESUS KRISTUS.
Kesimpulan
Kalau kita membandingkan Matius 16:18, Efesus 2:20, maka dengan jelas kita boleh mengambil kesimpulan sebagai berikut:
Petrus beserta para rasul adalah dasar jemaat yang didirikan oleh Tuhan Yesus, di mana pemberitaan tentang pelayanan para rasul berdasarkan Kristus dan ajaran-Nya. Pendapat ini sesuai dengan keseluruhan ajaran Alkitab serta implikasinya. Hanya ajaran para rasul yang menjadi pedoman kita untuk mendirikan gereja, dan bukan Paus, bukan juga Joseph Smith, bukan Charles Russel, bukan Mary Baker Eddy, dan bukan pula Sun Myung Moon.

sumber:
http://concordances.org/greek/4073.htm
http://concordances.org/greek/4074.htm
dan :
Dari berbagai sumber lainnya.